Masjid Kobe, Masjid Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II dan Gempa

6 Mei 2020 7:01 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Kobe di Jepang Foto: Dok. Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Kobe di Jepang Foto: Dok. Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain Masjid Camii di Tokyo, Jepang juga masih memiliki satu masjid yang bisa dikunjungi saat plesiran ke Negeri Sakura. Adalah Masjid Kobe, masjid ini tidak hanya dikenal dengan arsitekturnya yang indah, tetapi juga menjadi masjid yang kaya akan sejarah.
ADVERTISEMENT
Mengutip matcha-jp, Masjid Kobe atau Masjid Muslim Kobe merupakan masjid pertama dan tertua di Jepang yang dibangun pada 1935.
Masjid berusia 80 tahun tersebut berada di Nakayamate Dori di Chuo Ward, Kobe, Jepang. Nama Kobe dalam bahasa Jepang bermakna Gerbang Tuhan.
Mimbar di Masjid Kobe, Jepang Foto: Dok. Wikimedia Commons
Masjid ini dibangun melalui donasi yang dikumpulkan oleh Islamic Committee of Kobe dari tahun 1928 hingga 1935.
Gaya arsitektur masjid pertama sekaligus tertua di Jepang ini juga terbilang cukup unik. Masjid ini memiliki menara dengan balkon di sebelah kanan atas masjid atau yang biasa disebut Minaret (menara masjid). Selain berfungsi untuk azan, menara ini juga menghiasi dekorasi luar masjid. Sementara itu, pada bagian kiri atas juga terdapat bagian yang disebut Dome (kubah masjid).
ADVERTISEMENT
Begitu masuk ke dalam ruang ibadah, kamu dapat melihat lampu gantung yang mewah dengan hamparan karpet sebagai tempat untuk ibadah. Kemudian masjid ini juga dikelilingi kaca patri sederhana yang dipadukan dengan warna kuning.
Masjid Kobe dibangun dengan gaya tradisional Turki oleh arsitek asal Ceko bernama Jan Josef Svagr. Dia juga dikenal karena membangun sejumlah bangunan keagamaan lain di Jepang.
Selain arsitekturnya yang unik, Masjid Kobe memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui.
Masjid Kobe merupakan satu-satunya bangunan yang tidak hancur meski dihantam oleh bom dan gempa. Pada tahun 1945 saat terjadi Perang Dunia II, setelah Jepang menyerang Pearl Harbour di Amerika, pihak Amerika membalas dengan menjatuhkan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Kobe menjadi salah satu bangunan yang tak luput dari serangan bom lewat udara, meski bom yang dijatuhkan tidak sejenis dengan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima yang menyebabkan Kobe rata dengan tanah. Masjid Kobe masih tetap berdiri tegak dan hanya mengalami kerusakan yang tak terlalu berarti.
Sementara itu, pada tahun 1995, ketika terjadi bencana gempa bumi Hanshin yang cukup besar mengguncang Kota Kobe, Masjid Kobe menjadi satu-satunya bangunan yang masih berdiri kokoh di antara puing-puing bangunan sekitarnya. Gempa tersebut meratakan ratusan ribu bangunan dan menelan ribuan korban jiwa.
Seperti masjid pada umumnya, Masjid Kobe menjadi salah satu tempat ibadah lima waktu bagi umat Islam di Jepang. Masjid ini pun bisa menampung hingga 150-200 orang.
ADVERTISEMENT
Di dalam masjid juga terdapat sebuah perpustakaan kecil yang dipenuhi dengan berbagai literatur berbahasa Arab yang tersusun rapi. Di dalam koleksi buku tersebut juga terdapat buku-buku tentang agama Islam dalam bahasa Jepang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!