Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Masjid Sapporo, Lokasi Favorit Wisatawan Muslim Mancanegara
21 Februari 2019 19:21 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Kota Sapporo di Hokkaido, Jepang , kini sudah lebih ramah terhadap wisatawan muslim. Fasilitas untuk berdoa dan makanan halal sudah mulai diperhatikan oleh pemerintah setempat.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat dilihat dari salah satu fasilitas yang ada sekarang yaitu Masjid Sapporo, masjid yang pertama kali dibangun di daerah ini. Masjid ini menjadi satu-satunya masjid besar di daerah Sapporo.
Lokasinya berada di Kita 14 Nishi 3, Sapporo. kumparanTRAVEL bersama dengan rombongan Japan National Tourism Organization (JNTO), Jakarta, mengunjungi masjid yang menjadi lokasi favorit turis muslim saat mereka berwisata ke Sapporo, Senin (11/2).
Kebetulan saat itu sudah masuk waktu salat Zuhur dan kami memutuskan untuk sekalian salat di sana. Oiya, jangan bayangkan kondisinya seperti masjid-masjid yang ada di Indonesia, yang besar dan megah. Masjid Sapporo bentuknya seperti ruko dua lantai.
Siang itu, salju turun dan suhu di lokasi sekitar minus 3 derajat celcius. Dingin langsung terasa begitu turun dari bus. Kami lalu bergegas masuk ke dalam masjid yang saat itu memang sedang kosong, tidak ada pengelola yang berjaga.
ADVERTISEMENT
Menurut pemandu tur, mereka memang biasa membawa wisatawan muslim dari berbagai negara untuk mengunjungi masjid ini. Biasanya ada kegiatan salat berjamaah atau kegiatan keagamaan. Namun hari itu, masjid sedang tidak ada kegiatan.
“Kami sudah coba kontak pengelolanya, tapi tidak dapat jawaban. Cuma kebetulan masjid memang sedang dibuka hari ini,” kata Michiko, pemandu tur.
Bangunan masjid terdiri dari dua lantai, lantai bawah untuk tempat salat laki-laki, dan lantai atas untuk tempat salat perempuan, ada juga ruangan serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan.
Sekitar 20 menit berada di masjid, kami bergegas pergi. Sesaat sebelum pergi, ada dua orang wisawatan lain dari Indonesia yang juga ingin salat di Masjid Sapporo. Mereka mengatakan sengaja datang ke sini untuk melihat-lihat.
Menurut Widya Sumi, WNI yang sudah 18 tahun menetap di Sapporo, saat ini pemerintah Sapporo lebih memperhatikan wisatawan muslim dibanding dengan beberapa tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Bedanya kalau sekarang kelihatan banget, pemerintah sini menggalakan untuk memfasilitasi wisatawan muslim. Misalnya kayak di airport sudah ada prayer room, di beberapa tempat ada masjid dan prayer room juga, makanan-makanan yang termasuk memudahkan juga yang moeslem friendly,” kata Widya saat berbincang dengan kumparanTRAVEL
Masjid Sapporo ini dibangun oleh Hokkaido Islamic Society dengan dana sumbangan bersama. Komunitas yang terbentuk pada Agustus 1992 merasa perlu membangun tempat ibadah sebagai wadah silaturahmi umat muslim di Hokkaido.
“Selain tempat ibadah, kegiatan di masjid kalau ramadhan ada tarawih, hari Jumat malam ada pengajian dan ada kelas-kelas untuk anak-anak baca Alquran,” kata Widya.
Lebih lanjut, Sapporo merupakan kota utama di Hokkaido dengan populasi sekitar 1.900.000 jiwa, dan lebih dari 200 warga di sana adalah Muslim, kebanyakan dari berbagai negara asing.
ADVERTISEMENT
Selain di Sapporo, kota yang cukup ramah wisatawan muslim adalah Hakodate. Kota yang letaknya di sebelah selatan Hokkaido itu merupakan kota pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan internasional pertama di Jepang. Sehingga menyebabkan akulturasi berbagai budaya dari banyak negara.
Senior Staff International Tourism Section, Tourism Department, Kota Hakodate Ken Satoh mengatakan ada sejumlah fasilitas ibadah bagi wisatawan muslim. Salah satunya musala di Bay Area Satellite universitas Hakodate. Musala ini dibuka untuk umum dari pukul 10.00 hingga 17.00.
Selain itu, di Hakodate juga ada 15 restoran yang moslem friendly, ditambah banyaknya hasil laut dari nelayan lokal. Sehingga memudahkan wisatawan muslim untuk mendapatkan makanan halal.
Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut, diharapkan jumlah wisatawan dari Indonesia bisa meningkat dibanding tahun 2018 lalu yang mencapai 6 ribu orang.
ADVERTISEMENT
“Target tahun ini wisatawan Indonesia bisa mencapai 10 ribu. JKT48 juga jadi ambasador kita, jadi diharapkan bisa promosi wisata Hakodate juga,” kata Satoh.