Maskapai Ini Hentikan Layanan Makan di Pesawat agar Penumpang Tak Lepas Masker

4 Januari 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Armada pesawat Air New Zealand tengah parkir di apron sambil menunggu penumpang  Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Armada pesawat Air New Zealand tengah parkir di apron sambil menunggu penumpang Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Varian baru COVID-19, Omicron yang sudah terdeteksi di beberapa negara tengah jadi perhatian dunia. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut, maskapai penerbangan ramai-ramai memperketat aturan perjalanan di pesawat.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah maskapai Air New Zealand, yang menghentikan sementara layanan makan dan minum (inflight meal) di pesawat untuk mencegah penyebaran varian Omicron.
Sajian appetizer bagi penumpang Business Premier dalam Air New Zealand Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Dilansir Traveller, aturan yang diberlakukan mulai 1 Januari 2022 tersebut ditujukan agar penumpang bisa tetap mengenakan masker selama penerbangan, guna mencegah penyebaran varian Omicron di pesawat. Sebagai gantinya, snack akan diberikan untuk penumpang setibanya di bandara tujuan.
"Masker adalah salah satu cara untuk membatasi penularan. Aturan ini akan memungkinkan pelanggan kami tetap mengenakan masker selama penerbangan, dan memastikan mereka seaman mungkin saat berada di pesawat Air New Zealand," kata Chief Customer and Sales Officer Air New Zealand, Leanne Geraghty, dalam sebuah pernyataan.
Ilustrasi anak pakai masker naik pesawat. Foto: Shutter Stock
Geraghty mengatakan, banyak maskapai yang mewajibkan penumpang untuk mengenakan masker saat berada di pesawat. Namun, sayangnya mereka diizinkan untuk membuka masker saat makan atau menikmati sajian yang ada di pesawat.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencegah penyebaran varian Omicron di Selandia Baru, kami membuat perubahan ini sekarang untuk melindungi penumpang dan kru kami," lanjut Geraghty.
Meski begitu, kebijakan ini tidak akan berlaku selamanya, sebab aturan tersebut akan terus dikaji dan diperbarui secara berkala.

Kasus Omicron di Selandia Baru

Ilustrasi pramugari membawakan makanan serta minuman bagi penumpang Foto: Shutter Stock
Selandia Baru mencatat dua kasus pertama varian omicron pada minggu lalu. Dua kasus tersebut terjadi pada traveler asal Inggris yang berprofesi sebagai DJ dan awak kabin Air New Zealand.
Sedangkan, pada 31 Desember 2021 lalu, tercatat ada 10 kasus varian Omicron dari orang yang dikarantina dan 49 kasus baru lainnya terjadi di masyarakat.
Masker di pesawat telah menjadi masalah kontroversial di AS, dengan persyaratan masker sebagian disalahkan atas peningkatan signifikan dalam insiden pelanggaran udara. Administrasi Penerbangan Federal AS mengatakan telah menerima 5.553 laporan tentang perilaku nakal pada tahun 2021, sebagian besar dari mereka terkait dengan insiden aturan pemakaian masker.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)