Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Mayoritas Warganya Punya Mobil Listrik, Desa Terpencil Ini Dijuluki Desa Tesla
24 Maret 2022 7:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Desa ini bukanlah milik CEO Tesla, Elon Musk. Julukan itu didapat lantaran mayoritas penduduk Panzhiga memiliki kendaraan listrik keluaran Tesla. Wow!
Dilansir Oddity Central, keunikan desa tersebut pertama kali dibagikan di media sosial China, yakni Weibo. Pemilik akun China Tsla membagikan video yang menunjukkan setidaknya ada 40 mobil Tesla yang dimiliki oleh penduduk Panzhiga.
Ada alasan kenapa penduduk desa ini ternyata gemar mengoleksi mobil listrik keluaran Tesla.
Cerita tersebut bermula ketika seorang penduduk desa bernama Cai Run, yang merantau di usia 12 tahun. Setelah meninggalkan kampung halamannya, ia bekerja di berbagai kota di China, dan memperkenalkan merek Tesla di desa tersebut.
Meski bekerja di tempat yang jauh, dia selalu memperhatikan perkembangan kampung halamannya. Pada Mei tahun lalu, Cai Run membeli Tesla pertamanya. Sejak saat itu, dia bekerja keras untuk mendidik sesama penduduk desa mengenai manfaat menggunakan mobil listrik.
ADVERTISEMENT
Hal itu memang tidak mudah, karena banyak yang tidak tahu tentang kendaraan listrik. Para penduduk tidak yakin bahwa kendaraan listrik bisa menggantikan mobil konvensional, khususnya di wilayah Panzhiga. Namun, pendekatan yang dilakukan Cai Run membuahkan hasil.
Ia mengajak penduduk setempat berkendara pada jalan curam di sekitar Panzhiga. Kemudian tak lupa, ia juga menunjukkan fitur-fitur canggih yang dimiliki mobil listrik tersebut, seperti pegangan kendaraan, fungsi pemulihan energi kinetik yang bisa menawarkan kendali kendaraan yang lebih baik, dan menghemat daya baterai.
Selain itu, ia juga mempromosikan tentang berbagai manfaat mobil listrik. Misalnya seperti fungsi mengemudi otomatis, sistem penyaringan udara di mobil, bebas dari debu, interior yang halus dan elegan, serta hemat biaya karena tidak menggunakan bahan bakar konvensional.
ADVERTISEMENT
“Dulu, saya menggunakan mobil bahan bakar tradisional untuk mengirim ham ke daerah perkotaan Kota Xuanwei, dan perjalanan pulang pergi lebih dari 160 kilometer. Biaya bahan bakar lebih dari 100 yuan (atau Rp 225 ribu). Sekarang harganya hanya lebih dari 30 yuan (atau Rp 50 ribu) dengan Tesla,” kata salah satu penduduk desa.
“Dengan menghemat bahan bakar, saya berharap dapat segera melunasi biaya mobil itu sendiri dalam waktu sekitar tiga tahun,” lanjutnya
Desa Tesla Pertama
Seiring dengan bertambahnya populasi mobil Tesla di Panzhiga, kabar tentang 'Desa Tesla' di pegunungan Provinsi Yunan, menyebar ke seluruh China, hingga akhirnya mencapai manajemen Tesla.
Pihak manajemen sangat terkesan, sehingga mereka memberi gelar Panzhiga sebagai Desa Tesla pertama. Tak hanya itu, Tesla juga menghadiahi Desa Panzhiga dengan stasiun charger atau pengisian baterai mobil listrik yang ditandatangani oleh yang empunya langsung, yaitu Elon Musk.
ADVERTISEMENT
Sejak demam Tesla mulai viral di desa tersebut, para penduduk juga akhirnya menemukan cara baru memanfaatkan kendaraan listrik untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka. Para penduduk menjadikan kepopuleran desa untuk menarik wisatawan, dan sebagai fasilitas akomodasi bagi wisatawan.
Para pemilik Tesla di desa tersebut menggunakan mobil mereka untuk tur keliling wisatawan, hingga menawarkan berkemah di mobil atau camper van yang tentunya dengan menggunakan mobil Tesla.
Para penduduk juga memanfaatkan mobil tersebut untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Tak sedikit penduduk yang menggunakan mobil sebagai 'gerobak' untuk berjualan keliling dan memanfaatkan fitur audio-out Tesla untuk menarik konsumen.