Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, menghabiskan akhir pekan di tempat baru bisa menjadi sebuah solusi untuk melepas penat. Tak melulu harus jauh, kini banyak tempat yang bisa kamu kunjungi untuk sekadar melepas lelah dan keluar dari hiruk pikuk perkotaan, salah satunya adalah Pulau Bidadari.
ADVERTISEMENT
Hal ini jugalah yang kumparan lakukan bersama dengan peserta kumparan Komit-Up. Selama dua hari, kami berkeliling ke tempat wisata yang ada di Ancol dan sekitarnya, termasuk Pulau Bidadari .
Berjarak hanya sekitar 20 menit menggunakan speed boat dari Dermaga Marina, Ancol , kumparan pun akhirnya tiba di Pulau Bidadari. Bersih dan tertata dengan rapi, itu yang kumparan rasakan saat pertama kali menginjakkan kaki di pulau ini.
Ya, Pulau Bidadari memang baru saja dibuka kembali untuk umum pada akhir Desember 2018, setelah ditutup pada 2017 karena renovasi. Sebelumnya, sejak dikelola oleh pihak PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, Pulau Bidadari belum sama sekali direnovasi hingga tahun 2016.
Hal inilah yang membuat salah satu pulau di Kepulauan Seribu itu kini tampak lebih cantik, bersih, dan rapi.
ADVERTISEMENT
"Pulau Bidadari resortnya sejak tahun 1972 hingga 2016 tidak pernah diubah sedikit pun. Tahun 2017 akhirnya kita berinisiatif untuk diubah agar lebih up to date dan bisa diterima kalangan masyarakat saat ini," ujar Aryadi Eko, Media Relation PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, ketika berbincang dengan kumparan di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (16/3).
Memiliki luas sekitar 6 hektare, Pulau Bidadari mengusung konsep Getaway to Batavia di resort barunya ini. Pemilihan konsep ini tak terlepas dari sejarah Pulau Bidadari yang merupakan tempat penyimpanan rempah-rempah oleh VOC.
"Kita mengusung konsep Getaway to Batavia. Jadi, kita menghadirkan Jakarta tempo dulu, tapi dalam balutan konsep yang lebih baru," ujar Eko.
Sebelum menjadi tempat penyimpanan rempah-rempah, dahulu VOC menjadikan pulau ini sebagai tempat penampungan orang-orang sakit di tahun 1800-an. Kemudian, oleh Pemerintah Belanda, Pulau Bidadari, bersama dengan tiga pulau lainnya, yaitu Pulau Onrust, Pulau Kelor , dan Pulau Kayangan dijadikan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu pada tahun 1933 (Pulau Bidadari) direbut sama pemerintah. Kemudian oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, pada tahun 1972 diserahkan ke Ancol untuk dikelola," terang Eko.
Kini, Pulau Bidadari bak tempat singgah yang bisa menjadi pilihan warga Jakarta dan sekitarnya untuk menghabiskan akhir pekan. Kamu bisa menginap di 43 cottage yang tersedia di sini dengan berbagai tema khas Jakarta, misalnya saja Betawi Style, yang diberi nama Kemajoran, Tjondet, dan Senen. Pecinan Style yang diberi nama Petjenongan, serta Western Style yang diberi nama Tjikenie, Gandaria, dan Senajan.
Kamu juga bisa berkeliling Pulau Bidadari dan melihat Benteng Martelo, yang menjadi benteng paling besar di antara pulau lainnya.
"Benteng Martelo ini dijadikan benteng untuk mengawasi tiga pulau lainnya saat dulu menjadi jalur rempah. Benteng ini aslinya dalam sekali, tapi karena sempat terkena material Gunung Krakatau saat meletus, jadi sekarang terlihat pendek," cerita Eko.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pengunjung yang datang ke sini juga bisa menikmati beragam watersport yang disediakan, seperti banana boat, donat boat yang dibanderol mulai Rp 50 ribu per orang dan fly board. Ada pula tenis meja, lapangan basket, lapangan voli pantai yang bisa pengunjung coba.
Jika tertarik untuk berkunjung dan menginap di Pulau Bidadari, cukup keluarkan uang mulai dari Rp 915.000 untuk weekdays dan Rp 1.050.000 untuk weekend per orangnya. Harga ini sudah termasuk biaya sewa kapal pulang pergi Dermaga Marina - Pulau Bidadari dan juga mahan tiga kali sehari.
Tunggu apalagi, yuk, habiskan akhir minggu bersama dengan orang yang kalian sayangi di Pulau Bidadari!