Melestarikan Kekayaan Lokal Lewat Konten Budaya Jawa

Kolaborasi Channel Jowo, lestarikan budaya lokal Jawa. Foto: Dok. Istimewa

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak budaya yang kaya akan sejarah dan cerita. Salah satunya adalah budaya Jawa yang terkenal memiliki banyak cerita dan kekayaan lokal.

Tak heran, kini semakin banyak masyarakat yang memilki misi untuk menjaga marwah budaya lokal, agar tidak tenggelam tertimpa zaman. Salah satunya adalah Channel Jowo, yang berkolaborasi dengan DensTV untuk menghadirkan konten budaya Jawa di platform Ove-The-Top (OTT).

CEO Channel Jowo, Groto Triatno, mengatakan bahwa narasi kebudayaan harus dikembangkan dan disebarluaskan, agar masyarakat, terutama generasi muda semakin mencintai budaya.

"Kami beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan platform OTT menjadi 'jalan ninja' kami untuk menjangkau lebih banyak khalayak, serta merangkul generasi muda," kata Groto, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.

Lebih lanjut, Groto mengungkapkan bahwa program sinden, wayang orang, wayang kulit, sastra Jawa, dan tembang jowo menjadi tayangan populer yang kian digemari masyarakat. Bahkan, rating share-nya bisa menjadi yang tertinggi.

"Yang mengejutkan, wayang orang menjadi tontonan favorit dengan rating share tertinggi, sedangkan campursari berada di peringkat kelima terfavorit. Ini menunjukkan budaya Jawa masih memiliki penggemar, hanya perlu adaptasi dan dikemas kekinian," ungkapnya.

Tak hanya itu, untuk memikat penonton muda dan masyarakat yang tidak bisa berbahasa Jawa, mereka juga menghadirkan subtitle atau sulih teks.

"Kami ingin terus memasyarakatkan budaya Jawa, memperluas jangkauan, sembari menghadirkan kesenian Jawa dalam keseharian," pungkas Groto.