Melihat Destinasi Wisata di Sekitar IKN, Goa Tapak Raja hingga Hutan Mangrove

9 Oktober 2023 9:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengunjungi destinasi wisata sekitar IKN, Goa Tapak Raja, dalam rangkaian press tour Forwaparekraf, Selasa (3/10/2023). 
 Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mengunjungi destinasi wisata sekitar IKN, Goa Tapak Raja, dalam rangkaian press tour Forwaparekraf, Selasa (3/10/2023). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus melakukan pengembangan terhadap sejumlah kawasan penyedia destinasi wisata di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hingga saat ini, ada sekiranya lima destinasi wisata yang berada di sekitar IKN.
ADVERTISEMENT
Di antaranya ialah Goa Tapak Raja, Mangrove Center Mentawir, Gunung Parung, Air Terjun Tembinus, dan Bukit Bangkirai. Kumparan sempat mengunjungi dua destinasi wisata tersebut.
Destinasi pertama adalah Goa Tapak Raja. Destinasi yang berada di wilayah Wonosari, Sepaku, Penajam Paser Utara, itu memiliki jarak sekitar 31 kilometer dari Titik Nol Nusantara.
Mengunjungi destinasi wisata sekitar IKN, Goa Tapak Raja, dalam rangkaian press tour Forwaparekraf, Selasa (3/10/2023). Foto: Giovanni/kumparan
Destinasi tersebut menyajikan pengalaman petualangan bagi para pengunjung. Ada track sekitar 200 meter dengam pemandangan hutan yang teduh.
Deretan stalaktit dan stalakmit yang cantik juga menjadi suguhan utama di destinasi itu. Misalnya salah satu stalaktit yang berbentuk telapak kaki, yang membuat goa tersebut dinamai Goa Tapak Raja.
Saat ini, di area tersebut tengah dibangun sejumlah fasilitas. Di antaranya flying fox dan pujasera.
Mengunjungi destinasi wisata sekitar IKN, Goa Tapak Raja, dalam rangkaian press tour Forwaparekraf, Selasa (3/10/2023). Foto: Giovanni/kumparan
"Dan saya tahu akan ada dibangun track sepeda, kemudian ada kawasan pemandian, semua itu partisipasi pihak ketiga," kata Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhsin Palinrungi, dalam audiensi yang digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Berlanjut ke wisata Hutan Mangrove Mentawir yang berada sekitar 42 kilometer dari Titik Nol Nusantara. Di sana wisatawan bisa menikmati pemandangan hutan mangrove yang eksotis.
Hanya dengan biaya Rp 10 ribu, wisatawan bakal diantarkan menyusuri indahnya hutan mangrove. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa minta diantarkan menyusuri laut teluk Balikpapan.
Wisata Hutan Mangrove Mentawir, dalam rangkaian press tour Forwaparekraf Selasa (3/10). Foto: Giovanni/kumparan
Dalam perjalanan itu, wisatawan bisa melihat deretan spesies fauna yang ada di sana. Burung-burung eksotis khas Kalimantan, hingga bekantan memang menjadi penghuni ekosistem tersebut.
Bukan hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati hasil olahan mangrove dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di sana. Mangrove diolah menjadi kopi, sirop, hingga teh.
Produk tersebut juga bisa dibawa pulang. Kopi dibanderol dengan harga Rp 60 ribu, teh Rp 10 ribu, sementara sirop seharga Rp 25 ribu. Kendati demikian, Ketua Pokdarwis, Lamale mengeluhkan sepinya pengunjung semenjak pandemi COVID-19.
Wisata Hutan Mangrove Mentawir, dalam rangkaian press tour Forwaparekraf Selasa (3/10). Foto: Giovanni/kumparan
Bukan hanya itu, adanya IKN justru membuat kawasan wisata tersebut semakin sepi. Sebab, sebagian wisatawan lebih tertarik mengunjungi Titik Nol Nusantara.
ADVERTISEMENT
"Sejak ada IKN tidak ada yang berkunjung. Sekarang orang wisata ke IKN, apalagi jalan rusak. Desa Wonosari Goa Tapak Raja, ada bantuan dari PUPR, di sini tidak ada," ungkap Lamale, dalam kesempatan berbeda.
"Harapan kami adanya IKN ini untuk hutan mangrove ini menjadi objek wisata nasional, untuk wisata IKN," tambahnya.
Ketika dikonfirmasi, Muhsin mengatakan pihaknya bakal terus mengembangkan destinasi wisata tersebut. Apalagi, Hutan Mangrove Mentawir punya potensi yang besar untuk dikembangkan.
Jembatan kayu di wisata Hutan Mangrove Mentawir, dalam rangkaian press tour Forwaparekraf Selasa (3/10). Foto: Giovanni/kumparan
"Itu masih harus diuji, makanya kita akan buat paket wisata, dia datang ke situ dari titik nol ke Tapak Raja dan lain lain, itu semua harus dikunjungi," tutur Muhsin.
Muhsin mengatakan bahwa untuk saat ini pihaknya masih fokus mengembangkan potensi wisata yang sudah ada. Pada tahun 2025 mendatang, barulah pemerintah mulai menjalankan proyek pembangunan wellness tourism di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) itu.
ADVERTISEMENT
"Saya kira kalau yang di KIPP sudah, nanti akan dibangun yang sifatnya hiburan, tapi itu yang wellness tourism. Kita harapkan investor masuk untuk membuat wisata buatan itu," tandasnya.