Memahami Makna di Balik Megahnya Patung Arjuna Wijaya

12 Juli 2018 7:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Arjuna Wijaya di depan Kantor Kementerian Pariwisata. (Foto: Dok. jakarta.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Arjuna Wijaya di depan Kantor Kementerian Pariwisata. (Foto: Dok. jakarta.go.id)
ADVERTISEMENT
Sesaat sebelum memasuki kantor Kementerian Pariwisata yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, pasti kamu akan berpapasan dengan sebuah patung kuda. Ya, patung itu berdiri kokoh tepat di sebrang Gedung Sapta Pesona.
ADVERTISEMENT
Walau pernah melihatnya, tapi apa kamu tahu cerita dari patung bernama Arjuna Wijaya itu?
Patung tersebut menggambarkan sosok Arjuna dan Batara Kresna yang tengah mengendarai kereta kuda. Patung Arjuna Wijaya sendiri memiliki pesan tersirat jika hukum yang harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Hal itu juga tergambar dari pertempuran Arjuna melawan Adipati, yang merupakan saudaranya sendiri.
Patung yang dibuat pada 1989 silam ini memiliki panjang 15,8 meter. Sementara untuk tinggi patung kuda sekitar 1,87 meter dan fitur Arjuna setinggi 2 meter.
Jika pertama kali dilihat, pasti kamu mengira ada lebih dari 10 ekor kuda. Namun, sebenarnya hanya ada 8 ekor saja, sementara sisanya merupakan bayangan.
Kedelapan patung tersebut juga memiliki makna, yang berarti jika seorang pemimpin harus hidup berdasarkan delapan unsur penopang kehidupan. Delapan unsur itu juga sesuai dengan filsafat kepemimpinan 'Asta Barata'.
ADVERTISEMENT
Unsur pertama yaitu matahari atau surya yang bermakna pemimpin harus memberi semangat dan kehidupan bagi rakyat. Kemudian, ada bulan atau chandra yang berarti pemimpin harus mampu memberi penerangan, serta dapat membimbing rakyat yang berada dalam kegelapan.
Selanjutnya, bumi atau pertiwi yang berarti bahwa pemimpin hendaknya memiliki watak jujur, teguh, dan murah hati. Lalu, angin atau bayu yang memiliki arti pemimpin harus dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabat.
Patung Arjuna Wijaya di Jakarta Pusat. (Foto: Flickr/Chi Baker)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Arjuna Wijaya di Jakarta Pusat. (Foto: Flickr/Chi Baker)
Hujan atau indra, mengharuskan pemimpin berwibawa dan mampu mengayomi, serta memberi kehidupan. Unsur ketujuh ada samudera atau baruna yang menggambarkan hati pemimpin harus luas dan harus selalu menimbang sebelum memutuskan.
Dan, terakhir unsur api atau agni berarti pemimpin harus menjadi contoh dan tauladan. Keseluruhan makna itu memiliki kedalaman rasa yang seharusnya direnungi oleh para pemimpin.
ADVERTISEMENT
Sosok di balik pencipta patung Arjuna Wijaya ternyata adalah Nyoman Nuarta. Seniman terkenal asal Bali yang juga menciptakan patung Garuda Wisnu Kencana, Monumen Jalesveva Jayamahe, dan Monumen Proklamasi Indonesia.
Patung Arjuna Wijaya saat malam hari. (Foto: Flickr/nyian chan)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Arjuna Wijaya saat malam hari. (Foto: Flickr/nyian chan)
Nyoman juga melengkapi patung dengan fogging agar memberikan kesan barisan kuda seolah berlari di atas awan. Sedangkan air mancur cascade dengan cipratan air memberikan efek kuda sedang berlari. Saat malam tiba, efek gerak ditimbulkan oleh paduan antara bayang-bayang kuda dan diperkuat oleh efek pencahayaan.
Bagaimana menurutmu?