Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menapaki Taman Nasional Baluran, Afrika Kecil di Ujung Pulau Jawa
22 Agustus 2023 12:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, kumparan berkesempatan mengunjungi wilayah yang dijuluki Afrika van Java itu. Disebut begitu, karena Baluran memiliki panorama yang mirip dengan dataran Afrika. Lengkap dengan flora dan fauna yang hidup secara bebas.
Kami tiba sekitar pukul 16.00 WIB di padang savana bekol. Waktu yang sebetulnya kurang ideal. Sebab, jika terlambat 30 menit, Baluran akan ditutup. Maklum, jam operasionalnya adalah setiap hari pukul 07.30-16.30 WIB. Jadi, jika ingin mengeksplorasi Baluran lebih jauh, sebaiknya datang saat pagi hari.
Meski secara administratif ada di Situbondo, Baluran sebetulnya jauh lebih dekat dengan Banyuwangi. Dari pusat kota jaraknya mencapai 45 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan.
Afrika Kecil di Ujung Jawa
Ada sebuah pohon di Baluran yang dikenal sebagai 'Pohon Raisa'. Disebut begitu, karena pohon itu rupanya muncul di video klip Raisa berjudul 'Jatuh Hati' yang dirilis 2015 lalu. Pohon itu pun menjadi daya tarik tersendiri di para pengunjung.
Sejauh mata memandang, yang tampak adalah padang tandus, pohon-pohon yang kering, bebatuan, serta Gunung Baluran yang berdiri kokoh. Di balik semua itu, ada 444 jenis tumbuhan, 27 spesies mamalia, serta 155 spesies burung yang menggantungkan hidupnya di Baluran.
ADVERTISEMENT
Kami kemudian melihat sejumlah satwa liar. Yang paling banyak adalah kera abu-abu yang tampak bergerombol. Sementara ada pula rusa, kerbau, dan merak. Namun sayangnya, tiga satwa tersebut hanya bisa dilihat dari jarak yang jauh sekali.
Taman Nasional ini cocok sekali untuk dijadikan pilihan destinasi pelepas penat. Tak ada polusi maupun kemacetan di Baluran. Yang ada adalah udara bersih dengan segala keindahan alamnya yang sangat Instagramable.
Savana bekol memang merupakan salah satu spot terbaik yang ada di Baluran. Waktu terbaik untuk mengunjungi destinasi tersebut adalah Maret-Agustus. Sebab, savana bekol tengah berada dalam musim kemarau dan vibes-nya akan seperti di Afrika.
Sejumlah satwa di sana juga tidak boleh sembarangan diberikan makanan. Mereka akan mencari makanan sendiri di lahan tersebut. Rantai makanan terjadi secara alamiah di sana.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan Gunung Baluran. Gunung tersebut ada di ketinggian 1.240 meter dari permukaan laut. Lokasinya ada di sebelah barat Taman Nasional. Pengunjung dapat menikmati indahnya matahari tenggelam bak ditelan gunung tersebut.
Pantai Bama
Puas menjelajah savana bekol, kami lalu tiba di Pantai Bama. Di tempat ini, pengujung juga bisa berinteraksi dengan kera abu-abu. Namun, mereka tak jarang berbuat usil dengan 'mencuri' makanan yang kita miliki.
Keunikan Pantai Bama yang lain adalah lokasinya yang dikelilingi oleh tumbuhan mangrove. Berjalan ke barat menyusuri jalan setapak, pengunjung bisa melihat indahnya tumbuhan mangrove.
Pantai Bama sendiri berada di selat Bali dan tepat menghadap ke arah timur. Pantai ini cocok sekali menjadi destinasi untuk menikmati matahari terbit.
ADVERTISEMENT
Selain dikenal dengan keindahannya, Pantai Bama juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang wisata, seperti kamar mandi, tempat makan dan istirahat, hingga penginapan dengan pemandangan laut lepas.
Untuk bisa menikmati keindahan savana bekol maupun Pantai Bama, pengunjung cukup merogoh kocek Rp 15 ribu di hari kerja atau Rp 17.500 di akhir pekan.
Yuk, berpetualang ke Baluran!