Mencari Pasangan Hidup di Kuil Tokyo Daijingu, Jepang

1 Juli 2019 7:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuil Tokyo Daijingu, Jepang Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kuil Tokyo Daijingu, Jepang Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Salah satu kuil di Jepang, yakni Tokyo Daijingu kerap dibanjiri pendatang, baik perempuan maupun laki-laki, semua datang ke sini untuk memanjatkan doa. Pada umumnya mereka berdoa agar dilancarkan bertemu jodoh atau dilanggengkan hubungan dengan pasangan.
ADVERTISEMENT
Lanta, apa yang membuat kuil Tokyo Daijingu terkenal sebagai tempat berdoa untuk mencari pasangan hidup atau melanggengkan hubungan?
Pengunjung Wanita di Kuil Tokyo Daijingu Foto: Shutter Stock
Berbagai sumber menyebutkan, pada awalnya kuil Tokyo Daijingu dibangun pada 1880 di Hibiya, dengan nama Hibiya Daijingu. Namun pada 1923, Great Kanto atau gempa besar Kanto mengguncang tempat ini. Akhirnya pada 1928, kuil dipindahkan ke tempatnya sekarang dan berganti nama menjadi Tokyo Daijingu.
Setelah pindah, pada tahun 1990 Tokyo Daijingu menjadi kuil pertama yang mengadakan upacara pernikahan Shinto. Saat itu, Putera Mahkota Yoshihito (yang kemudian menjadi Kaisar Taisho) yang menikah di sini.
Sejak itulah, kuil menjadi lokasi pernikahan Shinto dan dikenal sebagai tempat berdoa untuk menemukan pasangan atau memastikan pernikahan langgeng. Maka tak mengherankan kuil Tokyo Daijingu dibanjiri pengunjung.
ADVERTISEMENT
Namun, yang perlu diingat, ada sejumlah ritual sebelum memanjatkan doa. Pertama-tama saat masuk ke dalam kuil, pengunjung harus melakukan temizu atau ritual membersihkan diri. Caranya, saat masuk ke dalam kuil Tokyo Daijingu, pergilah ke sebuah mata air.
Tiga Wanita di Kuil Tokyo Daijingu, Jepang Foto: Shutter Stock
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengambil gayung kayu menggunakan tangan kanan, kemudian ambil air dan bilas tangan bagian kiri. Lakukan hal sama, bedanya kali ini gayung kayu dipegang tangan kiri untuk membilas tangan kanan.
Setelah kedua tangan bersih, kini beralih ke mulut. Gunakan tangan kanan untuk mengambil air dan tuangkan air tersebut ke tangan kiri, kemudian bilas mulut. Jangan gunakan gayung kayu langsung ke mulut dan jangan telan air.
Jimat yang Ada di Kuil Tokyo Daijingu, Jepang Foto: Shutter Stock
Buang air dari mulut ke sebelah mata air dan bilas tangan kiri satu kali lagi. Terakhir, ambil gayung kayu dengan kedua tangan dan buang airnya ke sebelah mata air. Sebagai penutup, kembalikan gayung kayu dalam posisi terbalik agar siap digunakan oleh pengunjung berikutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan temizu, ada beberapa ‘ritual’ yang dilakukan agar cinta terbalaskan atau hubungan dengan pasangan langgeng. Salah satunya adalah dengan membeli Omamori, yakni jimat untuk pencari cinta. Kemudian Omikuji, ramalan yang dapat memprediksi masa depan, juga memberi saran.
Ema di Kuil Tokyo Daijingu, Jepang Foto: Shutter Stock
Ada lagi dengan membeli dua tongkat kayu kecil dan meninggalkannya di kuil. Cara terakhir dengan menggunakan ema, sebuah papan kayu atau kertas berwarna-warni, pengunjung cukup menuliskan keinginan di atas ema, kemudian meninggalkannya di kuil.
Sementara untuk mencapai Tokyo Daijingu bukanlah hal yang sulit, sebab lokasinya bisa diakses dari semua bagian kota dengan kereta api. Tapi, stasiun paling dekat adalah Stasiun Lidabashi yang terhubung ke Jalur JR Chuo-Sobu, Tokyo Metro Yurakucho, Jalur Namboku dan Tozai, dan Jalur Toei Ōedo.
ADVERTISEMENT