Heritage Seba Baduy

Mencicipi Angeun Lada, Kuliner Unik Warisan Budaya Banten

13 Maret 2020 13:16 WIB
comment
64
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angeun Lada, makanan khas Banten Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Angeun Lada, makanan khas Banten Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Banten selama ini dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki daya pikat pariwisata memukau. Berada tak jauh dari Jakarta, Banten terkenal dengan wisatanya yang mempesona, seperti Tanjung Lesung, Kampung Baduy, hingga Taman Nasional Ujung Kulon.
ADVERTISEMENT
Namun, selain wisatanya, Banten juga memiliki ragam kuliner khas Nusantara yang tak kalah menarik untuk dicicipi. Salah satu kuliner khas dan unik yang ada di Banten adalah angeun lada.
Angeun lada merupakan hidangan khas masyarakat Banten yang ternyata berakar dari masyarakat Suku Sunda. Angeun sendiri berasal dari kata sayur, dan lada yang berarti pedas.
Angeun lada, kuliner khas Banten. Foto: Niken Nurani/kumparan
Ya, sesuai artinya, angeun lada merupakan sayur dengan cita rasa yang pedas. Kuliner ini terdiri dari babat sapi, daging sapi atau daging kambing, dengan campuran sayur.
Tidak ketinggalan bahan baku utamanya berupa daun khas bernama daun walang, yang memiliki aroma yang sangat menyengat seperti hewan walang sangit. Sebagai pelengkap, disertakan juga bumbu-bumbu, seperti bawang merah, kemiri, bawang putih, dan kencur.
ADVERTISEMENT
Berbekal rasa penasaran, kumparan akhirnya mencoba kuliner yang banyak dijajakan di Pandeglang ini. Kali ini, kami mencoba angeun lada yang dimasak langsung oleh salah satu warga Banten, Ihat.
Daun walang, daun khas di sajian angeun lada. Foto: Niken Nurani/kumparan
Sesuai artinya, tampilan angeun lada memang terasa pedas dengan dominasi warna merah. Wangi walang langsung menyengat begitu sayur ini disajikan di atas mangkuk.
Aroma walang tersebut juga langsung terasa begitu kumparan mencicipi suapan pertama angeun lada. Sedikit aneh, mungkin begitu hal pertama yang dirasakan bagi orang-orang yang baru mencoba angeun lada.
Meskipun demikian, aroma dan rasa walang tak terlalu menyengat begitu dimakan bersama daging sapi. Rasa pedas juga tak terlalu kuat, tetapi tetap terasa gurih.
"Angeun lada itu khasnya dari daun walang. Jadi, buat orang yang baru pertama kali makan pasti merasa aneh, karena rasa dan aromanya seperti walang sangit," ujar Ihat kepada kumparan.
Angeun lada, kuliner khas Banten. Foto: Niken Nurani/kumparan
Biasanya, angeun lada dimakan bersama nasi atau ketupat. Sayur ini banyak digunakan masyarakat Banten sebagai hidangan wajib pada perayaan-perayaan besar, seperti Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Selain itu, angeun lada juga biasa disajikan sebagai suguhan saat acara keluarga.
ADVERTISEMENT
Menariknya, angeun lada sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2016 lalu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Nah, untuk kamu yang penasaran dan ingin mencicipi angeun lada, salah satu tempat makan yang bisa kamu datangi adalah Warung Cep Udin, yang berada di Lapangan Sukarela Pandeglang. Terletak di Jl. Curug Sawer, Pandeglang, tempat makan ini cukup populer di Banten untuk mencicipi angeun lada.
Tertarik mencicipi angen lada yang gurih nan unik?
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten