Mencoba Daging Kangguru, Sumber Protein Utama Suku Aborigin di Australia

24 Juli 2022 9:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kangaroo Tartare yang disajikan Old Young's Kitchen. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kangaroo Tartare yang disajikan Old Young's Kitchen. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah memacu adrenalin di Matagarup Bridge, Perth, perjalanan kumparan di Australia Barat berlanjut ke Swan Valley untuk merasakan kuliner lokal di Old Young's Kitchen. Kami mencicipi berbagai hidangan yang diracik dari bahan lokal dan dipadupadankan dengan kuliner negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Dahi saya mengerenyit ketika chef datang dengan beberapa piring kimchi sebagai makanan pembuka. Apalagi, rombongan kami sama sekali enggak ada yang mirip dengan Lisa Blackpink atau Kim Soo-hyun. Ternyata, menu ini memang jadi salah satu signature Old Young's Kitchen.
Makanan yang disajikan di Old Young's Kitchen. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Berbeda dengan di Korea, kimchi racikan restoran ini disajikan bersama cream cheese, scallion, sesame dan egg yolk. Cita rasa yang dihasilkan begitu kaya, tak didominasi dengan rasa pedas Gochujang. Penyajiannya pun menarik dengan warna-warna sayuran berpadu indah di atas piring.
Oke, kimchi mungkin kejutan. Tapi menu yang jadi sorotan buat saya adalah Kangaroo Tartare. Daging kangguru dipotong-potong kecil seperti daging cincang dan disajikan secara mentah. Chef menyiramkan garum atau saus ikan yang difermentasi, ditaburi wijen dan potongan youlk.
ADVERTISEMENT
Kesan pada suapan pertama mengingatkan saya seperti menyantap daging tuna, namun tekstur daging kangguru terasa lebih tebal. Menurut keterangan pemandu tur kami daging kangguru merupakan sumber protein utama suku Aborigin karena memiliki kandungan protein tinggi dan lemak yang rendah.
Kandungan asam linoleat terkonjugasi juga cenderung tinggi dan terkait dengan manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari daging ini, termasuk anti karsinogenik, anti diabetes, dan mencegah obesitas. Banyak restoran di Australia yang menyajikan hidangan daging kangguru dalam menu dengan berbagai bentuk; mulai dari fillet, bistik hingga sosis.
Memakan daging kangguru juga dipercaya lebih ramah lingkungan dibanding mengkonsumsi daging sapi. Meski begitu survei yang dilansir SBS Food pada tahun 2008 menyebut bahwa hanya 14,5 persen warga Australia yang memakan daging kangguru setidaknya empat kali dalam setahun.
ADVERTISEMENT

Membeli Oleh-oleh di Margaret River Chocolate Company

Cokelat dengan beragam pilihan rasa. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Setelah perut kenyang, perjalanan berlanjut ke Margaret River Chocolate Company. Kalau melancong ke Jogja harus bawa pulang bakpia, maka kamu perlu bawa oleh-oleh cokelat jika berkunjung ke Perth. Di Margaret River Chocolate Company, kamu bisa menemukan cokelat dengan beragam bentuk dan rasa.
Mulai dari bentuk peta Australia hingga Quokka yang imut dan menjadi favorit anak-anak. Mulai dari rasa Dark Chocolate Coated Redgum Honeycomb hingga cokelat yang dipadukan ekstrak anggur merah.
Harga cokelat satuan dijual mulai 5 dolar Australia atau sekitar Rp 50 ribuan hingga paket hampers senilai 200 dolar Australia atau sekitar Rp 2 jutaan.
Cokelat dengan packaging yang menarik di Margaret River Chocolate Company. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Tempat pembuatan cokelat Margaret River Chocolate Company dibuka pertama kali pada 1999 silam dan menjadi salah satu destinasi populer untuk turis di Australia Barat.
ADVERTISEMENT
Terletak di Swan Valley yang merupakan wilayah penghasil wine, destinasi ini bisa ditempuh selama 20 menit perjalanan darat dari pusat kota Perth. Selain belanja, kamu juga bisa free tasting dan melihat pembuatan cokelat langsung dari jendela transparan.
Perjalanan kumparan dan rombongan undangan Tourism Western Australia berlanjut ke Northam dan Toodyay. Kami diajak menginap di Farmers Home Hotel yang historis dan merasakan nongkrong ala lokal di Toodyay. Simak terus ceritanya, ya!