Menelisik Kisah Hidup Ratu Victoria dalam Pameran di Istana Buckingham

27 Juli 2019 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Elizabeth II melihat lukisan Ratu Victoria yang sedang memeriksa Pengawal Coldstream yang terluka, 1855, oleh John Gilbert, di Istana Buckingham Istana di London, Inggris. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Elizabeth II melihat lukisan Ratu Victoria yang sedang memeriksa Pengawal Coldstream yang terluka, 1855, oleh John Gilbert, di Istana Buckingham Istana di London, Inggris. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Untuk merayakan sekaligus menandai hari jadi kelahiran Ratu Victoria yang ke-200, Inggris mengadakan sebuah pameran di Istana Buckingham, London. Pameran bertajuk Istana Ratu Victoria tersebut menceritakan kisah transformasi Istana Buckingham yang menawan.
ADVERTISEMENT
Dari sebuah tempat tinggal kerajaan yang tak dicintai, menjadi rumah utama Kerajaan Inggris. Bersama dengan sang suami, Pangeran Albert, Ratu Victoria bukan hanya mengubah struktur bangunan 'huniannya', tetapi juga hubungan monarki kerajaan, terutama antara ia dengan bangsanya.
Sebuah hiasan makan malam bergaya Victoria di Ruang Makan Negara di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty Images
Berlangsung hingga 29 September 2019, kamu bisa belajar bagaimana Ratu Victoria melakukan banyak perubahan di Istana Buckingham. Ratu Victoria berusaha mewujudkan visinya bagi istana. Bagi sang ratu, istana modern harusnya mampu memenuhi dua peran, yaitu sebagai hunian pribadi dan juga sebagai 'rumah' yang terbuka bagi kalangan umum.
Pameran Istana Ratu Victoria itu juga memperlihatkan bagaimana nenek buyut dari Ratu Elizabeth II menjadikan Istana Buckingham sebagai titik pertemuan bangsa Inggris. Simbol kuat kerajaan, tetapi juga rumah keluarga yang nyaman bagi sembilan anak mereka.
Seorang pegawai istana merapikan pakaian anak yang dikenakan oleh Ratu Victoria di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty Images
Di dalam pameran Istana Ratu Victoria, kamu akan melihat beragam koleksi sang ratu, seperti gaun biru berkancing bulat yang Ratu Victoria kenakan pada masa kanak-kanak, jubah supertunica saat penobatan menjadi ratu, lukisan ketika Ratu Victoria memeriksa pengawal Coldstream yang terluka.
ADVERTISEMENT
Ada pula sebuah grand piano yang dihadiahkan pada sang ratu, singgasana yang ia gunakan selama memerintah, gaun yang dikenakan untuk Stuart Ball pada 1851, hingga hiasan makan malam di meja makan yang bergaya Victoria.
Sebuah grand piano dihadiahkan kepada Ratu Victoria yang dipajang di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty Images
Ratu Victoria merupakan salah satu ratu Kerajaan Inggris terpopuler dan juga terlama. Ia merupakan ratu kerajaan terbesar sepanjang sejarah, sehingga wajar saja jika kamu menemukan banyak tempat terkenal yang mengabadikan namanya sebagai nama lokasi.
Singgasana Ratu Victoria 1837, dipajang di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty Images
Apalagi selama memerintah, Ratu Victoria bukan hanya mengepalai Inggris Raya saja, tetapi juga Australia, Selandia Baru, Kanada, India, dan Afrika Selatan. Misalnya saja negara bagian Queensland di Australia, air terjun Victoria di Zambia dan Zimbabwe, Kota Victoria di Kanada, dan Victoria Square di Athena, Yunani.
Ratu Victoria dari Inggris Foto: Wikimedia Commons
Selain bisa melihat peninggalan sejarah Ratu Victoria di Istana Buckingham, kamu juga bisa mempelajari kehidupan sang ratu yang meninggal pada tahun 1901 itu lewat proyeksi dan ilusi melalui teknologi canggih.
ADVERTISEMENT
Teknologi ilusi canggih tersebut akan menunjukkan warna-warna cerah interior istana, sebelum akhirnya putra sulung sang ratu, Edward VII mendekorasinya dengan dominasi warna putih dan emas. Bekerja sama dengan perusahaan produksi Hollywood, para kurator juga telah menyiapkan pertunjukan waltz yang dipentaskan di istana pada akhir Perang Krimea pada 1856 silam.
Supertunica yang dikenakan oleh Ratu Victoria saat penobatannya di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty Images
Kamu juga bisa melihat sisi keibuan Ratu Victoria di masa lalu melalui peti mati yang berisi gigi anak-anaknya ketika masih kecil. Serta gips marmer putih dari beberapa anggota tubuh mereka.
"Kami menggunakan teknologi paling modern yang tersedia saat ini untuk memiliki bentuk mendongeng yang baru. Ini adalah pengalaman mendalam yang berpusat pada pengunjung," kata Dr Amanda Foreman, co-kurator pameran.
Ratu Elizabeth II melihat hiasan makan malam bergaya Victoria di Ruang Makan Negara di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty Images
Seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, sang cicit Ratu Victoria, Ratu Elizabeth II yang kini memerintah Inggris, menyempatkan waktu untuk mengelilingi pameran di Istana Buckingham.
Ratu Elizabeth II melihat kostum Ratu Victoria untuk Stuart Ball pada tahun 1851 di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty Images
Ia mengamati dengan seksama seluruh bagian dalam pameran, bahkan menonton tayangan digital dansa waltz. Menghabiskan waktu, mengenang sang nenek yang dikenal di tengah masa tua, di dalam istananya.
ADVERTISEMENT