Menengok Barisan Batu Karst Raksasa di Shillin Stone Forest, China

9 Mei 2018 7:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stone Forest Park (Foto: Dok: Flickr/linwujin)
zoom-in-whitePerbesar
Stone Forest Park (Foto: Dok: Flickr/linwujin)
ADVERTISEMENT
Selama ini, Taman Nasional Zhangjiajie terkenal sebagai destinasi andalan China untuk wisatawan yang ingin menengok keajaiban geologi. Namun batuan raksasa yang membentuk formasi rapat tak hanya ditemukan di Zhiangjiajie. China juga memiliki Stone Forest Park, barisan batu karst raksasa di Kunming, Provinsi Yunan.
ADVERTISEMENT
Stone Forest Park atau yang dinamai Shilin dalam bahasa Mandarin, terhampar seluas 400 km persegi. Bentuknya seperti stalagmit, namun batu itu menjulang tinggi hingga 40 meter di area terbuka. Formasi karst berwarna hitam itu diperkirakan terbentuk mulai 270 juta tahun lalu.
Dilansir Travel China Guide, kawasan itu masih tertutup laut pada era Paleozoikum periode Karbon. Pada saat itu iklim di bumi belum stabil dan hanya ada mikroorganisme bersel satu. Namun lambat laun, pergerakan litosfer menyebabkan lanskap batu tersebut naik. Erosi membuat Shilin terbentuk seperti sekarang.
Karena keunikan formasi geologinya, dua bagian dari situs itu ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2007 lalu, yakni Naigu Forest Park dan Suogeyi Village.
ADVERTISEMENT
Ya, Shilin dibagi ke dalam tujuh area dengan pemandangan yang memukau. Semuanya menjadi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara saat berkunjung ke Kunming. Di antaranya adalah Lizijign Stone Forest, Naigu Stone Forest, Gua Zhiyun, Danau Chang, Danau Yue, Air Terjun Dadieshui, dan Gua Qifeng.
Tak sedikit pula legenda yang menghiasi kisah Stone Forest Park. Salah satunya adalah tentang Batu Ashima, yang paling terkenal di antara turis. Menurut cerita rakyat sub etnis Sani, batu itu terbentuk setelah gadis cantik bernama Ashima kabur ke hutan. Ia berubah menjadi batu setelah dilarang menikah dengan kekasih pujaannya.
Kini tiap 24 Juni, orang Sani memperingati Festival Torch sebagai perayaan kebudayaan. Festival itu diramaikan dengan pertunjukan tradisional seperti gulat, adu kerbau, dan tarian adat.
ADVERTISEMENT
Tertarik untuk berkunjung ke Shilin?