Mengapa Turis Asing di Indonesia Kerap Dipanggil Bule?

8 Oktober 2019 12:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveler ikut open trip. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler ikut open trip. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
"Eh, ada bule, tuh," kata seorang bocah sambil menunjuk pria berperawakan tinggi yang berhidung mancung itu. Rambutnya yang pirang terlihat berkilau di bawah sinar matahari dan selaput pelangi matanya berbeda dengan orang Indonesia yang kebanyakan berwarna hitam atau cokelat tua, mata pria itu biru.
ADVERTISEMENT
Ya, orang Indonesia terbiasa memanggil orang-orang asing di sekitarnya, terutama yang berkulit putih dengan sebutan bule. Baik mereka yang berada di Indonesia untuk urusan pekerjaan maupun yang sekadar bersenang-senang untuk menikmati indahnya Indonesia.
Kata 'bule' memang tak lagi asing di telinga Indonesia, bahkan mungkin di telinga wisatawan atau orang asing yang pernah datang menyambangi Indonesia. Bule biasanya diidentikkan dengan orang-orang berkulit putih, rambut yang pirang, terutama mereka yang berasal dari Amerika maupun Eropa.
Turis asing menonton Upacara Melasti di Pantai Petitenget, Seminyak, Bali, Senin (4/3). Foto: Denita Matondang/kumparan
Walau sebenarnya penyebutan ini tak terbatas hanya sampai di situ saja, tetapi juga disematkan bagi mereka yang tak memiliki rambut pirang yang juga memiliki karakteristik tubuh yang mirip. Terkadang banyaknya bule bahkan bisa jadi semacam indikator seberapa terkenalnya sebuah destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Semakin banyak bulenya, maka semakin terkenal juga destinasi itu. Julukan bule kian melekat di benak masyarakat Indonesia. Saking lekatnya, kadang kamu tak perlu kenalan untuk bisa menyebut seseorang sebagai bule.
Sebutan bule terkadang bukan hanya sampai di situ saja, orang-orang Indonesia yang merupakan hasil pernikahan campuran dengan WNA asal Eropa atau Amerika yang memiliki ras Kaukasia juga kerap disebut sebagai bule. Namun, di luar itu semua, dari mana sebenarnya kata 'Bule' berasal?
Ilustrasi traveler bule Foto: Pixabay
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "Bule" memiliki tiga arti, yakni bulai, orang (binatang dan sebagainya) berkulit putih, dan yang terakhir orang kulit putih (terutama orang Eropa dan Amerika); orang barat. Kata "Bule" merupakan slang yang berasal dari "Bulai" yang dalam KBBI diartikan sebagai orang yang kekurangan pigmen dan memiliki kulit putih (albino).
Potret Albino di Kampung Ciburuy, Garut Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebelum kata bule populer digunakan di Indonesia, orang Indonesia terbiasa memanggil orang asing terutama para penjajah asal Eropa yang datang ke Nusantara dengan sebutan kompeni atau londo. Kompeni merupakan sebutan sederhana dari kata Compagnie, yaitu panggilan bagi VOC (Vereeinigde Oost-Indische Compagnie).
ADVERTISEMENT
Sementara Londo merujuk pada orang-orang Belanda yang dilafalkan dengan menggunakan pelafalan Jawa. Istilah bule kemungkinan pertama kali digunakan dalam sebuah buku karya W. le Febre berjudul Taman Siswa: Ialah kepertjajaan bagi kekuatan sendiri untuk tumbuh yang diterbitkan pada tahun 1952 oleh Balai Buku Indonesia.
Turis mengenakan sarung saat berkunjung ke Pura Tirta Empul di Bali Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Istilah ini kemudian dipopulerkan pada tahun 1960-an oleh seorang peneliti politik asal Irlandia bernama Benedict Anderson. Kecintaannya pada Indonesia ketika ia traveling mengelilingi Asia Tenggara di masa pensiunnya membuat Benedict Anderson menggunakan kata Bule sebagai pengganti kata Tuan atau Mister.
Menurut Ronny Agustinus, penerjemah buku otobiografi Benedict Anderson yang berjudul Hidup di Luar Tempurung, penggunaan istilah bule yang digunakan Anderson dianggap dapat membuat hubungan terasa lebih cair dan akrab ketimbang kata tuan atau mister yang biasa digunakan masyarakat Indonesia.
Julian dan Vicky, Wisman Jerman di Monas Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Sebab saat itu memang kata tuan sangat lazim digunakan oleh bangsa bekas jajahan untuk memanggil orang-orang kulit putih. Meski begitu, menurut Tom Pepinsky, analis Asia Tenggara di Cornell University, Amerika Serikat dalam website resminya mengatakan bahwa kini kata bule memiliki makna yang mirip dengan 'whitey' dalam bahasa Inggris Amerika.
ADVERTISEMENT
Kata ini juga dianggap mirip dengan istilah lainnya seperti Gwai Loh di Hong Kong, Ang Mo di Singapura, Mat Salleh di Malaysia dan Farang di Thailand yang dianggap sebagai sebutan rasis dan menyudutkan bagi sebagian orang. Karena itu, sebenarnya kamu tak boleh sembarangan memanggil orang tertentu dengan sebutan bule.
Bagaimana, sudah tahu, kan, dari mana kata bule berasal?