Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mungkin, saat mendengar rumah adat di Jawa Tengah pasti yang terlintas di benakmu adalah Rumah Joglo. Yap, memang benar, tetapi lebih dari itu, selain Joglo, di Jawa Tengah kamu juga bisa menjumpai beberapa rumah adat lainnya, lho.
Berikut kumparan rangkum lima rumah adat Jawa Tengah yang unik dan punya nilai filosofis.
1. Rumah Joglo
Rumah Joglo adalah salah satu rumah adat terpopuler di Jawa Tengah. Selain bangunannya yang khas serta punya nilai filosofis dan sejarah, Rumah Joglo dulu hanya dimiliki kalangan terbatas.
Mengutip laman resmi BPAD Provinsi Jogja, Rumah Joglo ternyata dulu bisa dijadikan acuan untuk menakar status sosial seseorang. Sebab, meski tampilannya cukup sederhana, namun kerumitan bahan baku serta pembuatannya menjadikan proses pembangunan Joglo memakan biaya dan waktu yang tak sedikit.
ADVERTISEMENT
Dahulu, hanya kalangan priyayi dan bangsawan yang memiliki rumah apik ini. Bahkan, Rumah Adat Jawa ini bahkan bukan hanya sekadar sebuah hunian saja. Bagi masyarakat Jawa Tengah, Rumah Joglo dipandang sebagai mahakarya arsitektur tradisional Jawa yang sakral.
Umumnya, Rumah Joglo memiliki bentuk persegi empat dengan bentuk hampir menyerupai bujur sangkar.
2. Rumah Limasan
Selain Rumah Joglo, Jawa Tengah juga memiliki rumah adat lainnya yang dikenal dengan Rumah Limasan. Sesuai namanya, rumah ini diberi nama Limasan karena atapnya yang berbentuk limas.
Jika dilihat sekilas, sisi-sisi atap Rumah Limasan ini terlihat mirip dengan rumah-rumah adat di Sumatera Selatan. Namun, keunikan Rumah Limasan adalah bangunannya yang tidak ditembok atau dicat.
ADVERTISEMENT
Rumah ini dibangun dengan menggunakan batu bata merah yang kokoh. Meski terlihat sederhana, Rumah Limasan tetap terlihat indah dan unik. Rumah adat ini juga terdiri dari berbagai macam yaitu Lawakan,Gajah Mungkur, Klabang Nyander, dan Semar Pindohong.
3. Rumah Tajug
Berbeda dari dua rumah adat Jawa Tengah sebelumnya. Rumah Tajug bukan tempat hunian melainkan tempat ibadah. Oleh sebab itu, rumah adat satu ini tidak boleh dibangun sembarangan.
Salah satu contoh rumah adat Tajug yang sangat populer di Indonesia ialah Masjid Agung Demak.
Rumah Tajug sendiri memiliki bentuk bujur sangkar yang bertingkat. Sedangkan, di bagian atapnya biasanya dihiasi dengan kubah kecil. Ujung atap rumah adat ini berbentuk segitiga yang melambangkan keabadian dan keesaan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Rumah adat Tajug juga terdapat beberapa macam, yaitu Lambang Sari, Mangkurat, Semar Tinandhu, dan Semar Sinongsong.
4. Rumah Panggang Pe
Selanjutnya Rumah Panggang Pe merupakan salah satu rumah adat yang ada di Jawa Tengah. Rumah ini sendiri ternyata punya nilai filosofis, lho.
Nama rumah ini diambil dari dua kata yaitu 'panggang' dan 'ape' yang berarti 'dijemur'. Ternyata ada alasan kenapa rumah ini disebut demikian, karena pada zaman dahulu Rumah Panggang Pe berfungsi untuk menjemur barang-barang komoditas hasil pertanian, seperti daun teh, ketela dan lain-lain.
Dibandingkan dengan rumah adat Jawa Tengah lainnya, rumah Panggang Pe memiliki desain bangunan yang paling sederhana. Rumah ini lebih didominasi oleh tiang-tiang penyangga atap dibandingkan tembok.
ADVERTISEMENT
Uniknya, tiang-tiang yang menyangga sisi belakang rumah Panggang Pe ini biasanya dibuat lebih panjang. Alasannya, karena sisi belakang rumah ini biasanya lebih tinggi dari sisi depan yang dibuat lebih miring.
5. Rumah Kampung
Terakhir, Rumah Kampung merupakan rumah adat yang bisa kamu temui di Jawa Tengah.
Pada zaman dahulu, rumah ini merupakan tempat tinggal para petani, peternak, pekerja, dan rakyat umum lainnya. Di rumah ini, kamu bisa menemukan berbagai ruangan seperti rumah pada umumnya mulai dari ruang tamu, dapur, kamar hingga teras.
Meski begitu, ada satu keunikan yang dimiliki Rumah Kampung dari segi bangunannya. Rumah ini memiliki tiang yang harus memiliki kelipatan empat. Sedangkan, jumlah tiangnya yang dimiliki minimal adalah 8 buah.
ADVERTISEMENT
Rumah Kampung juga terdiri dari beberapa jenis seperti Gajah Ngombe, Pokok dan Pacul Gowang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )