Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Mengenal 7 Tradisi Imlek dan Maknanya, Bersih-bersih Rumah hingga Bagi Angpao
29 Januari 2025 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas apa saja tradisi yang dilakukan saat Imlek? Berikut ulasannya.
1. Bersih-bersih Rumah
Bersih-bersih rumah adalah salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat Tionghoa sebelum Imlek. Kegiatan ini biasanya dilakukan satu hari jelang perayaan Imlek.
Dalam kepercayaan Masyarakat Tionghoa, membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Untuk itu, mereka akan membersihkan seisi rumah yang dipercaya akan membawa keberuntungan di tahun ini.
Sebaliknya, jika membersihkan rumah saat Imlek, maka akan membuang keberuntungan di tahun tersebut.
2. Menghias Rumah
Selain membersihkan rumah, masyarakat Tionghoa biasanya juga akan menghias atau mendekorasi rumah dengan berbagai pernak-pernik Imlek.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan dari mereka melakukan pengecatan ulang atau menempelkan hiasan berupa kalimat-kalimat baik. Semua hiasan yang digunakan pada perayaan ini didominasi oleh warna merah.
Hal inilah yang membuat perayaan Imlek semakin meriah.
3. Identik dengan Warna Merah
Perayaan Imlek selalu identik dengan penggunaan warna merah. Bukan tanpa alasan, dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa, merah dianggap sebagai warna keberuntungan, energi positif, kesuburan, hingga membawa keberkahan. Selain itu, warna merah juga menjadi simbol harapan di tahun baru, di mana segala kesedihan akan sirna dan digantikan dengan kebahagiaan.
Masyarakat Tionghoa juga bakal mengenakan pakaian serba merah. Dengan mengenakan baju baru berwarna merah di hari Imlek, maka hoki dan nasib baik pun diharapkan akan menghampiri sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, warna merah juga digunakan untuk lampion atau lentera yang digantungkan di beranda rumah, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, toko, hingga pasar.
4. Pesta Kembang Api dan Petasan
Enggak hanya tahun baru Masehi saja, Tahun Baru China juga diwarnai dengan pesta kembang api dan petasan. Selain memeriahkan perayaan Imlek, petasan dan kembang api menjadi salah satu tradisi masyarakat Tionghoa.
Mereka percaya bahwa petasan dan kembang api dapat mengusir roh jahat dan juga nasib buruk di tahun-tahun sebelumnya.
5. Hidangan Khas Imlek
Sama seperti hari besar lainnya, Imlek juga dirayakan dengan membuat makanan khasnya. Beberapa makanan khas Imlek yang biasa ditemui adalah kue keranjang dan jeruk.
Tapi enggak hanya itu, setidaknya ada 12 jenis makanan yang minimal harus ada saat Imlek. Tiap makanan yang tersaji tersebut memiliki maknanya masing-masing. Contohnya, seperti kue lapis legit yang dimaknakan sebagai kue pembawa rezeki yang berlapis-lapis.
ADVERTISEMENT
6. Bagi-bagi Angpao
Bagi-bagi uang atau angpao juga menjadi salah satu tradisi yang mewarnai perayaan Imlek.
Angpao adalah amplop merah berisi sejumlah uang yang umumnya diberikan kepada anak-anak, anggota keluarga yang belum menikah, atau orang tua. Biasanya, angpao diberikan saat malam sebelum perayaan Imlek atau pagi hari saat sembahyang di vihara.
Angpao diberikan dengan harapan, penerima angpao dilimpahkan rejeki dan keberuntungan selama Tahun Baru.
7. Pantangan Makan Bubur
Jika kue keranjang atau jeruk kuning menjadi makanan khas saat perayaan Imlek, bubur menjadi salah satu hidangan yang justru tidak boleh dimakan masyarakat Tionghoa saat Imlek.
Bubur menjadi makanan yang pantang disajikan saat perayaan Imlek, sebab disimbolkan sebagai lambang kesusahan.