Mengenal Daisugi, Tradisi Kuno Menanam Pohon di Atas Pohon dari Jepang

22 Oktober 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daisugi, tradisi unik menanam pohon di atas pohon dari Jepang. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Daisugi, tradisi unik menanam pohon di atas pohon dari Jepang. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bicara soal Jepang seakan tidak pernah ada habisnya. Selalu ada banyak hal menarik yang bisa ditemukan di Negeri Sakura, apalagi kalau bicara beragam tradisi unik yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya salah satu tradisi unik menanam pohon ala Jepang ini. Bukan bonsai tapi daisugi, teknik menanam pohon dari Jepang ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Daisugi, tradisi unik menanam pohon di atas pohon dari Jepang. Foto: Shutter Stock
Dilansir Open Culture, daisugi merupakan teknik menanam pohon yang berasal dari daerah Kitayama, Kyoto. Tujuan awal dari teknik menanam pohon ini adalah untuk memaksimalkan produksi kayu yang bisa dihasilkan dari satu pohon dengan menanam pohon di atas pohon. Unik, kan?
Ya, teknik ini digunakan untuk mempercepat siklus panen, sekaligus menghemat lahan. Adapun, pohon yang dijadikan sebagai objek teknik ini adalah pohon cedar atau aras.

Teknik Kuno Menanam Pohon Ratusan Tahun yang Lalu

Daisugi, tradisi unik menanam pohon di atas pohon dari Jepang. Foto: Shutter Stock
Ditilik dari sejarahnya, teknik menanam pohon seperti ini sangat istimewa bukan karena teknik ini merupakan teknik kuno, tetapi juga sangat langka. Daisugi menghasilkan kayu lurus khusus yang tidak dapat diberikan oleh teknik lain. Teknik ini diperkirakan sudah ada sejak era Samurai sekitar abad ke-14 atau 600 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Daisugi sendiri berasal dari kata 'dai' yang artinya 'meja'. Secara harfiah, daisugi berarti 'pohon cedar', karena teknik bonsai kuno ini membuat kita harus menanam pohon seperti meletakkan sesuatu di atas meja. Sedangkan, pohon cedar itulah yang menjadi sebuah meja.
Pada teknik daisugi, pohon cedar dipangkas secara besar-besaran dengan cara yang khusus, sehingga membentuk bonsai raksasa yang menghasilkan tunas cabang cedar lurus yang tumbuh ke atas.
Dengan teknik daisugi, kita bisa mendapatkan kayu yang cukup tanpa perlu menebang banyak pohon. Karena kita bisa terus menerus memanen kayu dari cabang bonsai raksasa tersebut.
Tak sampai di situ, metode ini juga memungkinkan untuk mendapatkan kayu yang cukup untuk membangun rumah para samurai yang merupakan bangsawan pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang menjadikannya daisugi sangat unik, dan membuatnya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah penebangan hutan, serta alternatif untuk pelestarian alam.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)