Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini viral di media sosial tentang ulah wisatawan yang merusak bunga sakura di Jepang. Video yang diunggah di grup Facebook Japan Travel Tips & Planning itu memperlihatkan sekelompok turis yang tengah menarik-narik ranting bunga sakura agar daunnya berjatuhan sehingga menimbulkan efek daun berguguran saat difoto atau di video.
ADVERTISEMENT
Parahnya, sekelompok turis tersebut diduga berasal dari Indonesia terdengar dari percakapan yang mereka lakukan. Video viral itu pun menuai beragam komentar netizen di media sosial. Banyak yang geram dengan aksi turis tersebut dan juga mencari tahu siapa orang yang telah merusak bunga sakura tersebut.
Bunga sakura memang menjadi daya tarik tersendiri bagi turis yang pelesiran ke Jepang. Selain warnanya yang indah, bunga sakura juga tak mekar di sepanjang musim. Bunga ini biasanya mekar dari akhir Maret hingga pertengahan April, meskipun beberapa musim mungkin berlanjut hingga Mei.
Selain mengetahui waktu terbaik, melihat bunga sakura ternyata juga ada etikanya, lho. Dilansir Japan Guide, kegiatan melihat bunga ini di Jepang juga dikenal dengan nama Hanami atau dalam bahasa Indonesia berarti "melihat bunga". Secara harfiah, Hanami ini merujuk pada kegiatan melihat bunga sakura.
ADVERTISEMENT
Melihat bunga sakura sangatlah mudah: cukup nikmati intensitas dari banyaknya bunga yang mekar dengan melihat satu pohon atau sekelompok pohon. Dari kejauhan pepohonan tampak seperti awan yang indah, sedangkan keindahan bunga tunggal dapat dinikmati dari jarak dekat.
Bunga sakura juga sangat indah jika berpadu dengan pemandangan kastil, kuil, atau kuil. Di beberapa tempat, bunga-bunga ini seolah tampak menyala di malam hari, sehingga menghasilkan pemandangan yang menakjubkan.
Lalu, apa sih kegiatan Hanami itu dan bagaimana etika melihat bunga sakura di Jepang?
Melihat Bunga Sakura di Jepang
Hanami bisa saja dilakukan dengan hanya berjalan-jalan di taman. Tetapi secara tradisional, Hanami juga melibatkan kegiatan piknik di bawah pepohonan yang sedang mekar.
ADVERTISEMENT
Pesta hanami telah diadakan di Jepang selama berabad-abad, dan saat ini diadakan di taman umum dan pribadi serta taman di seluruh negeri. Tempat-tempat bunga sakura yang terkenal bisa jadi sangat ramai, dan tempat-tempat piknik terbaik pun diperebutkan setelahnya.
Di beberapa tempat populer, untuk melakukan Hanami ini masyarakat Jepang biasanya sudah melakukan reservasi atau memesan tempat terlebih dahulu --jauh-jauh hari sebelum piknik diaadakan-.
Ketika piknik, kegiatan yang dilakukan adalah dengan membentangkan alas piknik lalu menandainya dengan nama kelompok. Adapun, kegiatan tersebut biasanya dilakukan di pagi hari dengan waktu sepanjang hari. Alas ini bisa digunakan oleh pemiliknya atau bergantian dengan orang terdekat jika memang ada kegiatan lain yang harus dilakukan.
Meski demikian yang perlu diingat adalah tak semua taman mengizinkan kamu meninggalkan alas piknik di taman tersebut, ya. Jadi, kamu harus merapikannya terlebih dahulu sebelum pergi meninggalkan taman.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, ada juga etika yang harus diketahui ketika melakukan Hanami. Adapun, etikanya adalah sebagai berikut.