Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu agama dengan pemeluk terbesar di dunia, jejak penyebaran Islam bisa ditemukan di banyak negara, tak terkecuali China. Salah satu bukti dari tersebarnya ajaran agama Islam adalah terdapatnya masjid-masjid yang diperkirakan telah ada sejak ratusan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya Masjid Huaisheng, salah satu masjid tertua di China yang menjadi bukti tersebarnya agama Islam di Negeri Tirai Bambu.
Dilansir berbagai sumber, masjid yang terletak di Guangzhou, China ini merupakan masjid yang sarat akan sejarah. Masjid Huaisheng dibangun pada masa Dinasti Tang (619-907), tepatnya ketika para pedagang Muslim datang ke China melalui jalur sutera.
Menariknya, di sisi lain ada yang menyebutkan bahwa Masjid Huaisheng didirikan oleh Sa'ad bin Abi Waqqas, yakni tak lain adalah paman Nabi Muhammad SAW pada masa pemerintahan Kaisar Gaozong (649-683). Hal ini diduga karena ada beberapa makam Muslim yang di masjid tersebut.
Usut punya usut, nyatanya Huaisheng bukan dibangun atau tempat dimakamkannya Sa'ad bin Abi Waqqas. Melainkan saat ini masjid tersebut menjadi salah satu tujuan destinasi wisata religi di China.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari sejarahnya, Masjid Huaisheng merupakan salah satu masjid tertua di China dan tertua di dunia yang berhasil bertahan, serta telah dipugar beberapa kali. Masjid ini diketahui telah dibangun ulang pada tahun 1350 dan 1695.
Kini, Masjid Huaisheng menjadi salah satu masjid paling penting bagi umat Islam di China. Banyak jemaah Muslim di China dan negara lainnya yang menyempatkan untuk beribadah di masjid ini.
Masjid Huaisheng juga merupakan kontak awal Islam dengan China yang terjadi di daerah ini, kemudian menyebar ke wilayah lain. Dengan demikian, Guangzhou dapat disebut sebagai tempat lahirnya Islam di China .
Bangunan Masjid Huaisheng menempati area seluas 3.600 meter persegi. Bangunan masjid terbuat dari batu bata merah dengan menara minaret yang ada di sisi sebelahnya.
ADVERTISEMENT
Arsitektur bangunan masjid sendiri bergaya campuran tradisional China dan Arab. Terdapat banyak lukisan kaligrafi yang terpajang di tembok dan pilar-pilar masjid.
Menariknya lagi, kaligrafi tersebut juga tak hanya bertuliskan bahasa Arab, tetapi juga terdapat tulisan berbahasa China.
Salah satu daya tarik masjid ini adalah menara minaret berwarna putih yang menjulang setinggi 36 meter. Selain menjadi tempat azan, menara masjid juga berfungsi sebagai mercusuar untuk membantu navigasi perahu yang melintasi Sungai Zhujiang.
Selain itu, di sekitar masjid terdapat tempat bagi komunitas Muslim, yaitu Asosiasi Islam Guangzhou dan Masyarakat Penelitian Budaya Sejarah Guangzhou Hui.
Masjid Huaisheng mampu menampung hingga 2.000 jemaah, bahkan saat hari Jumat masjid ini dipadati oleh umat Islam yang akan melaksanakan salat Jumat. Masjid ini juga menjadi salah satu tempat wisata religi yang wajib kamu sambangi saat berkunjung ke Guangzhou.
ADVERTISEMENT
Setelah beribadah ataupun berkunjung ke masjid, wisatawan juga bisa mencicipi kuliner-kuliner halal yang ada di sekitar masjid. Salah satunya adalah Restoran Nur Bostan.
Restoran halal ini cukup populer, karena menyajikan berbagai hidangan termasuk masakan China, serta beberapa hidangan populer dari negara lain juga.
Masjid Huaisheng pun tidak hanya dikunjungi oleh umat Islam yang hendak beribadah, tetapi juga oleh umat dari agama lain yang hendak menyaksikan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!