Mengenal Lasem, China versi Mini di Tengah Bisingnya Jalur Pantura

14 September 2018 7:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah Satu Bangunan di Lasem, Jawa Tengah (Foto: Flickr / Mike Photo Corner)
zoom-in-whitePerbesar
Salah Satu Bangunan di Lasem, Jawa Tengah (Foto: Flickr / Mike Photo Corner)
ADVERTISEMENT
Tak melulu diisi truk besar bermuatan pasir hingga batu, atau dilalui bus-bus besar berisi penumpang yang hendak pulang kampung. Ternyata jalur pantai utara atau pantura juga memiliki destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan.
ADVERTISEMENT
Yaitu Lasem, sebuah kecamatan yang masuk dalam Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kota tua ini dihuni bangunan-bangunan tua dengan sejarah panjang.
Rupanya, Lasem merupakan kota pertama yang menjadi lokasi pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa. Mereka menepi sekitar abad ke 14 atau 15.
Saat China menepi, mereka berbaur dengan penduduk setempat yang beretnis Jawa. Mulai dari sini lah, banyak perpaduan antara China dan Jawa yang dilahirkan.
Misalnya, seperti yang dapat kita lihat lewat batik Lasem yang terkenal karena tingkat kerumitannya cukup tinggi. Dan tentu saja di sini terdapat perkampungan Tionghoa yang tersebar.
Sejauh mata memandang pun yang terlihat adalah bangunan yang percampuran dari budaya Tionghoa. Penduduknya juga kebanyakan peranakan Jawa-China.
"Saat di sana berasa dibawa ke Tiongkok tempo dulu, karena banyak bangunan tua berusia ratusan tahun," ujar Safira salah satu turis yang beberapa waktu lalu menyambangi Lasem.
ADVERTISEMENT
Bila kamu melangkahkan kaki di sepanjang jalan yang ada di kawasan Lasem, kamu akan dengan mudah menemukan bangunan tua dengan pintu kayu yang dilengkapi dengan huruf kanji dan pada bagian tiang-tiangnnya justru sangat kental dengan arsitektur Eropa. Kehadiran mereka di sisi kiri dan kanan jalan seakan menyapa ramah siapa saja orang yang melintas di kawasan tersebut.
Lasem juga menjadi salah satu tempat dimana toleransi antar umat beragama dijunjung tinggi. Walau berbeda agama atau etnis bukan menjadi alasan untuk dijadikan permasalahan yang berujung konflik.
"Iya, di sana terdapat berbagai bangunan ibadah baik masjid, keleteng, maupun wihara," tambah Safira.
Lasem atau yang kerab dijuluki Little Tiongkok, juga memiliki berbagai objek wisata yang menarik. Salah satunya adalah Klenteng Cu An Kiong yang merupakan kleteng tertua di Lasem.
ADVERTISEMENT
Didirikan pada abad 13 hingga hari ini Klenteng Cu An Kiong masih berdiri kokoh. Kabarnya, klenteng ini dibangun menggunakan kayu jati yang saat itu tumbuh subur di Lasem.
Selain itu, ada pula Lawang Ombo yang dibangun pada 1860an. Bila dilihat memang tak ada yang janggal dari rumah ini, namun nyatanya rumah tua ini memiliki sejarah panjang.
Lebih lanjut, Lawang Ombo dahulu digunakan sebagai gudang candu yang dimiliki oleh orang Tionghoa. Untuk menyelundupkannya, dibuatlah lubang di rumah ini yang terintegrasi ke bibir sungai Lasem.