Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Mengenal Laut Mati, Kawasan Wisata Menarik di Yordania
10 Desember 2017 16:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Yordania termasuk ke dalam negara Timur Tengah yang berbatasan dengan Arab Saudi di bagian selatan dan timur, Suriah di bagian utara dan Israel pada bagian barat. Negara ini juga dikenal miskin dengan hasil tambangnya, namun di balik itu, Yordania memiliki tempat-tempat wisata yang tidak kalah bagusnya, misalnya saja Petra, Aqaba, Wadi Rum, Madaba dan yang paling terkenal ialah Laut Mati.
ADVERTISEMENT
Meski banyak yang menganggap jika laut Mati terletak di Yordania, rupanya laut ini juga mengelilingi negara Palestina dan Israel sehingga kamu juga bisa mengunjungi laut ini melalui dua negara tersebut. Laut Mati juga dipercaya oleh umat muslim sebagai saksi tempat diazabnya kaum Nabi Luth oleh Allah SWT.
Telah ada sejak 3 juta tahun yang lalu, laut Mati awalnya terbentuk karena adanya retakan kecil pada lembah sungai Yordan, yang akhirnya menyebabkan air laut masuk dan berkumpul di tempat ini. Hasil retakan itu juga menghasilkan garam, kapur dan gipsu yang terdapat pada sepanjang retakan tersebut.
Pada dasarnya, laut Mati adalah danau. Tapi, karena ukurannya yang melebihi danau, yaitu dengan panjang hampir 76 km dan lebar 16 km, kategori laut pun disematkan pada tempat ini.
ADVERTISEMENT
Laut ini memiliki kadar garam paling tinggi di dunia, yaitu 33,7 persen atau sekitar 8 kali lebih asin dari danau biasa, sehingga tak ada kehidupan di dalam air. Kandungan garam yang tinggi membuat siapapun yang berenang di sini tidak akan tenggelam.
Sejak dahulu, material yang terkandung di air Laut Mati dipercaya bisa memperbaiki kulit. Hanya dengan mengoleskan lumpur ke tubuh, maka cara ini dipercaya bisa memperbaiki kulit, memperlancar sirkulasi darah serta dapat meningkatkan kesehatan tubuh.
Laut Mati juga menjadi tempat terendah di dunia dengan ketinggian -420 meter. Karena berada di wilayah dengan iklim tropis, laut ini selalu mengalami penyurutan. Hampir tujuh ton air laut yang menguap setiap harinya akibat panas matahari dan diperkirakan pada tahun 2050, laut ini akan kering merata.
ADVERTISEMENT
Tertarik berkunjung ke sini?