Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali baru saja meresmikan Kampung Cipedak RW 009 di Jagakarsa, Jakarta Selatan, sebagai Kampung Alpukat. Hal ini dikarenakan masyarakat Kampung Cipedak berhasil membudidayakan alpukat dengan kualitas berbeda dari alpukat pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang membedakan buah alpukat di Kampung Cipedak dengan alpukat jenis lainnya?
Menurut Jazuri, salah seorang pembudidaya alpukat Kampung Cipedak, menjelaskan alpukat yang ada di Kampung Cipedak berasal dari bibit pohon yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“Alpukat ini sebenarnya sudah ada sejak saya kecil dan yang sekarang ini generasi ke-3. Karena generasi pertama sudah tidak ada pohonnya karena sudah mati dan generasi kedua itu pemiliknya sudah tidak ada di sini dan sudah menjual kebunnya. Alhamdulillah, masih ada satu pohon generasi ketiga yang bisa diselamatkan yang kini berusia 25 tahun,” ujar Jazuri saat berbincang dengan kumparan pada Minggu (16/6).
Setelah bekerja sama dengan Dinas Pertanian Jakarta, akhirnya ia pun berhasil mengembangbiakkan buah alpukat yang menjadi ciri khas Kampung Cipedak.
ADVERTISEMENT
Jazuri mengungkapkan, pohon alpukat di Cipedak memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri.
“Kita coba bandingkan dengan pohon-pohon lainnya dan kita minta bantuan dari Pemda untuk meneliti alpukat yang ada di Cipedak dan keunggulannya itu pohon kita enggak disukai ulat,” tambahnya.
Menurut Jazuri, ada dua ciri yang membedakan pohon dan buah alpukat Cipedak. Selain, pohonnya yang tidak disukai ulat.
“Kalau ciri khas buah alpukat Kampung Cipedak itu berbeda kuningnya sangat terang, jelas, dan bersih serta kandungan nutrisinya juga lebih tinggi,” ungkap Jazuri.
Berdasarkan pantauan kumparan, memang buah alpukat Cipedak terlihat sama dengan buah alpukat umumnya. Buah alpukat berwarna hijau ini tampak lonjong dan di bagian ujungnya terdapat bintik-bintik berwarna kuning.
Saat dibelah pun terlihat daging buah alpukat yang berwarna kuning terang. Kulitnya yang tipis pun bisa dibuka dengan mudah oleh kedua tangan.
ADVERTISEMENT
Teksturnya yang lembut begitu terasa saat dimakan. Rasa buah alpukat ini pun begitu gurih dan legit.
Selain itu, menurut penelitian yang telah dilakukan, buah alpukat ini kaya akan manfaat.
“Untuk kolesterol tinggi, secara umum kan untuk perawatan kulit. Kandungan nutrisinya juga cukup bagus,” tutur Jazuri.
Pembudidayaan Alpukat Kampung Cipedak
Sementara itu, untuk pembudidayaan dan perawatan buah alpukat ini, menurut Jazuri juga terbilang sangat mudah.
“Perawatannya itu sangat mudah dan gampang. Pertama kalau pembibitannya itu kebanyakan dengan sadling, batang bawah itu sebaiknya dari yang sejenis atau pohon yang sama. Bisa juga dari jenis alpukat yang lain yang penting sambung atasnya, pucuknya itu kita ambil dari pohon minimal yang berusia 5 tahun,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Karena pohon alpukat yang berusia 5 tahun pohonnya lebih kuat batang atasnya dan berbuahnya lebih cepat.
Kalau pohon yang dibawah 5 tahun itu seringnya enggak kuat dan buahnya suka berubah.
Jazuri juga menambahkan untuk tempat penanaman pohon alpukat kita harus membuat lubang 40x40 cm yang selama satu minggu yang diberi dengan pupuk kandang. Kita diamkan lalu kita tanam.
“Pupuk kandang itu kita satu tahun sekali dan kita siram dengan cucian air beras untuk menghindarkan kutu, semut, dan sebagainya. Setelah itu tinggal di monitoring,” ungkap Jazuri.
Untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan, pohon alpukat juga tidak boleh berada dekat dengan pohon jambu, karena pohon jambu bisa mengundang semut. Selain perawatannya yang mudah, hasil panen pohon alpukat juga terbilang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
“Masa berbuahnya itu rata-rata 2-3 tahun sekali. Hasil buahnya cukup banyak bisa sekitar 50 atau 100 buah,” ujar Jazuri.
Ia pun mengatakan, alpukat merupakan tanaman tunggal dengan akarnya yang cukup lunak. Sehingga sangat cocok untuk menjadi tanaman peliharaan di rumah.
“Jadi tidak merusak lantai perkarangan rumah. Sangat cocok untuk perkarangan rumah tangga,” tutup Jazuri.