Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mengenal Pingitan, Tradisi yang Dilakukan Kaesang dan Erina Jelang Pernikahan
9 Desember 2022 18:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep akan segera menikahi sang pujaan hati Erina Gudono pada Sabtu (10/12). Pernikahan Kaesang dan Erina dilakukan dengan mengikuti rangkaian tradisi pernikahan adat Jawa.
ADVERTISEMENT
Jelang pernikahan, Kaesang dan Erina diketahui ikut melaksanakan pingitan, salah satu tradisi unik masyarakat Jawa. Lalu, apa sih tradisi pingitan itu? Kenapa pingitan menjadi salah satu tradisi yang dilakukan jelang pernikahan dan apa maknanya? Berikut penjelasannya.
Menurut praktisi spiritual Kejawen, Dewi Sundari, pingitan merupakan tradisi pernikahan Jawa yang biasanya ditujukan kepada calon pengantin perempuan. Pada dasarnya, tujuan pingitan adalah untuk menjaga kedua mempelai agar terhindar dari marabahaya.
"Dipingit artinya calon pengantin dilarang bertemu hingga hari H pernikahan. Khusus untuk calon perempuan (pingitan) bukan sekadar dilarang bertemu dengan calon suaminya tetapi juga dilarang beraktivitas ke luar rumah," ujar Dewi, seperti dikutip dari akun Instagram @pakarkejawen.
Dewi menjelaskan, menurut kepercayaan masyarakat Jawa, seorang calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan diyakini rentan terhadap gangguan gaib. Untuk itu, calon mempelai yang hendak menikah diminta untuk tidak bepergian ke luar rumah jelang hari H pernikahan mereka.
"Hal ini dikarenakan masyarakat Jawa diyakini bahwa calon pengantin itu memiliki darah manis yang akan rentan terhadap gangguan gaib, sehingga lebih baik dipingit saja di rumah menjelang hari pernikahannya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan dipingit, calon pengantin nantinya akan terlihat bikin pangling sewaktu akad tiba.
"Dengan cara ini pula maka si calon pengantin wanita akan terlihat lebih manglingi sewaktu akad berlangsung aura kecantikannya lebih terpancar," ujar Dewi.
Lama Tradisi Pingitan dan Manfaatnya
Tak hanya itu, Dewi mengatakan bahwa pingitan ternyata dilakukan dalam waktu yang berbeda-beda. Ada yang dilakukan seminggu, bahkan paling lama bisa menelan waktu hingga satu bulan.
"Proses pingitan ini dilakukan dalam tempo yang berbeda-beda ada yang dilakukan hingga sebulan sebelum hari H. Ada juga yang dilakukan sejak seminggu sebelum hari pernikahan," ungkapnya.
Ketika dipingit, biasanya para calon mempelai bisa mengisi waktunya dengan merawat diri masing-masing, mulai dari meminum ramuan tradisional khusus hingga berpuasa.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pingitan juga memiliki beberapa manfaat, seperti untuk menjaga kebugaran pengantin agar siap menghadapi hari pernikahan, melatih kesabaran, hingga melatih kepercayaan antarkeduanya.
"Pingitan sendiri manfaatnya cukup banyak, pertama adalah untuk menjaga kebugaran pengantin agar siap menghadapi hari pernikahannya yang seringkali berjalan sibuk dan menyita tenaga. Manfaat kedua, adalah agar ada rasa kangen antar kedua mempelai, paparnya.
Tak hanya itu, manfaat lainnya pingitan juga bisa menjadi suatu bentuk latihan bagi calon mempelai ketika berumah tangga nanti. Pingitan juga bisa meminimalisir risiko terjadinya sesuatu yang mengancam keselamatan pengantin jelang hari pernikahannya.
"Untuk melatih kesabaran karena di jaman dulu pingitan bukan sekadar seminggu, dua minggu, bisa sampai sebulan bahkan lebih. Lalu, adalah untuk memunculkan rasa saling percaya antara pasangan meski tidak saling bertatap muka," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dirinya menyebut bahwa pingitan sudah mengalami pergeseran. Kini, pingitan bukan lagi menjadi sebuah tradisi yang harus dilakukan.
Bagi mereka yang lahir di adat Jawa, dipersilakan untuk melakukan tradisi pingitan atau tidak. Sebab, di era saat ini para perempuan memiliki aktivitas yang padat jelang pernikahannya.
"Di zaman sekarang ini pingitan berubah jadi pilihan bukan lagi keharusan. Sebab, perempuan zaman sekarang aktivitasnya lebih padat, harus bekerja. Serta mempersiapkan pernikahannya sendiri dan gladiresik bersama keluarga sehingga pingitan semakin sulit dilakukan," pungkasnya.