Mengenal Quanzhou, Pelabuhan Kuno di China Warisan Dunia Baru UNESCO

1 Agustus 2021 7:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kota Quanzhou, China Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kota Quanzhou, China Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Kota pelabuhan Quanzhou yang berlokasi di China Timur berhasil meraih status sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO. Penetapan itu diberikan oleh UNESCO pada Minggu (25/7).
ADVERTISEMENT
Quanzhou berhasil masuk ke dalam daftar warisan dunia bersama tiga tempat lainnya, yaitu Kuil Kakatiya Rudhreshwara di India, jalur kereta Trans-Iranian di Iran, dan Paseo del Prado serta Buen Retiro di Spanyol.
Dilansir News CGTN, Kota Quanzhou merupakan salah satu pelabuhan paling penting di jalur perdagangan China. Kota ini telah menerima pedagang dan pelaut dari berbagai negara dengan beragam kebudayaan.
Kegiatan berdagang dan interaksi budaya antara penduduk kota tersebut dengan pengunjung dari daerah lain, konon telah berlangsung sejak abad ke-6 Masehi.
Berdasarkan catatan sejarah, Quanzhou menjadi salah satu pelabuhan utama pada masa Dinasti Tang sekitar 618 hingga 970 Masehi. Kawasan perdagangan laut ini kian berkembang dan menjadi pelabuhan terbesar dan tersibuk di dunia selama berkuasanya Dinasti Song (960-1279 M) dan Dinasti Yuan (1271-1368 M).
ADVERTISEMENT
Kota yang dikenal sebagai Zayton dalam teks Arab dan Barat abad ke-10 ini diyakini sebagai titik awal Jalur Sutra Maritim kuno, dan pusat pertukaran vital bagi berbagai peradaban dan agama. Kota yang membentang sepanjang 11.200 kilometer persegi ini dihuni 8 juta penduduk.
Bukan hanya menjadi pelabuhan kuno, kawasan ini juga menjadi rumah bagi peninggalan budaya dan situs keagamaan di China. Sebagai tempat persinggahan para pendatang di seluruh dunia, Quanzhou meninggalkan jejak keberagaman etnis dan keyakinan.
Masjid di kota Quanzhou. Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan
Adapun keyakinan yang berkembang pada zaman kejayaan Quanzhou adalah Buddha, Hindu, Taoisme, Nestorianisme, Manikheisme, Yahudi, Katolik, dan Islam. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah tempat-tempat ibadah kaya sejarah di Quanzhou.
Tempat ibadah menjadi salah satu bukti peninggalan sejarah kemahsyuran Quanzhou di masa lampau. Hingga kini rumah ibadah dari sejumlah agama masih dapat dijumpai di kota ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Masjid Qingjing. Masjid yang sudah berdiri sejak abad ke-11 Masehi ini merupakan bangunan Islam pertama yang dibangun di China. Selain itu juga ada Kuil Kaiyuan yang merupakan salah satu Kuil Buddha tertua di China.
Selain tempat ibadah, ada juga berbagai peninggalan arkeologi, seperti bangunan administrasi, dermaga batu yang penting untuk perdagangan dan pertahanan, situs keramik dan produksi besi, elemen jaringan transportasi kota, jembatan kuno, pagoda, dan prasasti.
Ini adalah kedua kalinya kota ini diajukan untuk mendapatkan gelar sebagai Situs Warisan Budaya Dunia. Awalnya diajukan pada tahun 2018, tetapi gagal.
China kemudian membuat penyesuaian teknis yang signifikan dan mengirimkan kembali aplikasi tersebut sebagai "Quanzhou: Emporium of the World in Song-Yuan China”.
ADVERTISEMENT
Dengan prestasi baru itu, Quanzhou menambah deretan Warisan Dunia UNESCO yang berasal dari China. Negara itu kini memiliki 56 bangunan, 38 budaya, 14 alam dan empat item campuran yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).