Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengenal Saint Helena, Pulau Indah Saksi Akhir Kegemilangan Napoleon Bonaparte
26 Februari 2020 8:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemimpin militer dan kaisar Prancis yang telah menaklukan sebagian besar Eropa pada abad ke-19 ini dikenal sebagai sosok yang cerdik, ambisius, dan ahli strategi militer yang terampil.
Napoleon bahkan berhasil melancarkan perang melawan berbagai koalisi negara-negara Eropa dan memperluas kerajaannya.
Meski punya prestasi cemerlang dalam dunia militer, tak semua peperangan berhasil dimenangkan oleh Napoleon.
Mengutip NY Times, ia pun mengalami kegagalan beruntun setelah kalah dalam Pertempuran Piramida pada 1789, kemudian titik terendah keterpurukannya diterima usai kandas melawan persekutuan Inggris dan Prusia (bersama lima kerajaan lainnya) di Pertempuran Waterloo tahun 1815.
Setelah kekalahan telak di Pertempuran Waterloo, ia turun tahta dan diasingkan ke sebuah pulau terpencil hingga akhir hayatnya. Pulau Saint Helena menjadi akhir sunyi dari kegemilangan karier seorang tokoh besar Prancis , Napoleon Bonparte.
ADVERTISEMENT
Dilansir National Geographic, Saint Helena dikenal sebagai pulau indah yang terletak di Samudera Atlantik Selatan (sekarang British Overseas Territory) di lepas pantai Afrika.
Pulau ini menjadi salah satu tempat yang paling terisolasi. Meski begitu, medio 2017 lalu rute penerbangan komersial pertama telah dibuka menuju pulau tersebut.
Kini, wisatawan pun tak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam menuju pulau tersebut dengan menggunakan sebuah kapal. Sebab, kamu harus membutuhkan waktu hampir seminggu untuk menuju Pulau Saint Helena jika menempuh perjalanan dari Cape Town, Afrika Selatan.
Bahkan sejak tahun 1990, Kapal RMS St Helena adalah satu-satunya penghubung antara pulau tersebut. Namun, setelah adanya penerbangan perdana oleh SA Airlink dari Johannesburg perjalanan menuju pulau tersebut bisa dipangkas menjadi hanya enam jam saja.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu penduduk bernama Robinson, dibukanya penerbangan ke Saint Helena mematahkan anggapan bahwa Saint Helena merupakan pulau yang terisolasi.
"Kita sangat terlindungi di sini, tidak ada kejahatan, dan tidak ada pintu yang terkunci," kata Robinson.
Pulau Saint Helena dihuni lebih dari 4.500 jiwa dan penduduk yang paling terkenal di sana adalah mendiang Napoleon. Inggris yang menguasai Saint Helena sejak abad ke-17, kemudian menjadikan pulau itu selaku tempat pengasingan Napoleon.
Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di sebuah kediaman yang disebut Longwood House, tanpa sanggup melahirkan ide-ide brilian tentang peperangan lagi, sampai wafat di usia 51 pada tahun 1821.
Tak sampai di situ, pulau yang jadi saksi kegemilangan Napoleon Bonaparte ini dikenal sebagai pulau indah yang menyuguhkan beragam atraksi wisata bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Pantai di Saint Helena bahkan terbilang masih perawan dengan lanskap bukit-bukit dan alam bawah laut yang cantik pula. Selain bermain di pantai, mendaki ke bukit hingga menikmati serunya bermain off-road, adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan di pulau ini.
Pulau ini juga menawarkan sebuah wisata petualangan yang seru. Misalnya saja jika kamu berkunjung pada bulan Januari hingga Maret, kamu bisa menyaksikan kawanan paus yang tengah bermigrasi. Kamu pun juga bisa menikmati sensasi serunya berada di alam liar.
Meski begitu, di Saint Helena sendiri hanya ada dua tempat yang paling sering dikunjungi oleh turis yaitu bekas rumah Napoleon dan makamnya.
Tertarik berkunjung ke Saint Helena?