Mengenal Taasheer, Tarian Perang Khas Arab Saudi yang Gunakan Senjata Api

2 Mei 2021 7:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taasheer, tarian perang khas Arab Saudi yang menggunakan senjata api.
 Foto: Rania SANJAR/AFPTV/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Taasheer, tarian perang khas Arab Saudi yang menggunakan senjata api. Foto: Rania SANJAR/AFPTV/AFP
ADVERTISEMENT
Setiap negara tentu memiliki tarian khasnya masing-masing, termasuk Arab Saudi. Selain tari perut, Arab Saudi ternyata punya sebuah tarian unik yang tidak biasa, karena memadukan tarian dengan senjata api.
ADVERTISEMENT
Bernama Taasher, tarian ini merupakan tarian perang tradisional yang diperkirakan telah ada sejak lama.
Taasheer, tarian perang khas Arab Saudi yang menggunakan senjata api. Foto: Rania SANJAR/AFPTV/AFP
Dilansir Oddity Central, Taasher merupakan tarian perang yang biasa dilakukan para pria ataupun anak laki-laki di Saudi. Tarian ini sangat unik karena dilakukan dengan membawa senjata laras panjang yang telah diisi bubuk mesiu.
Diiringi musik tradisional khas, sang penari akan melompat-lompat dengan lutut saling menempel, sambil mengayunkan senjatanya dan menembaknya ke tanah. Ini menghasilkan ledakan percikan api dan asap di bawah kaki para penampil.
Menariknya lagi, para penari tidak menggunakan alas kaki apa pun saat melakukan tarian tersebut, alias bertelanjang kaki.
Atraksi ini pun berhasil mengundang puluhan penonton, termasuk perempuan dan anak-anak. Penonton ini berdiri di sela-sela lapangan yang dilindungi oleh tenda gazebo. Mereka menonton dan merekam aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski menggunakan senjata api, tarian ini sejatinya tidak berbahaya bagi penari ataupun para penontonnya. Sebab, seluruh senjata api yang digunakan tidak diisi oleh peluru tajam, melainkan hanya bubuk mesiu yang menciptakan efek percikan-percikan api.

Tarian Perang untuk Menakuti Lawan

Tarian Taasheer merupakan tarian khas orang-orang Taif di masa lampau. Dulu, tarian ini dilakukan sebelum perang untuk memberikan motivasi kepada para prajurit saat itu. Selain itu, tarian ini juga dianggap sebagai salah satu cara untuk menakuti lawan.
Kini, tarian ini digelar pada acara-acara penting, seperti festival dan pernikahan. Para laki-laki bahkan sudah diajarkan sedini mungkin untuk mempelajari tarian ini.
Pertama-tama, mereka diberikan senjata tanpa bubuk mesiu alias kosong. Ketika mulai mahir, barulah mereka diizinkan untuk menggunakan senjata yang sudah diisi dengan bubuk mesiu.
ADVERTISEMENT
Tarian ini sendiri sudah diwariskan dari generasi ke generasi, masyarakat Taif pun juga berharap bahwa tarian ini bisa dilestarikan selamanya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)