Mengenal Water Salute, Tradisi Unik Penyambutan Pesawat di Bandara

18 Maret 2021 8:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bandara  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bandara Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dunia penerbangan selalu menarik untuk dibahas. Enggak hanya cerita unik nyeleneh kelakuan penumpang, ada pula sebuah tradisi sambut-menyambut untuk sebuah pesawat terbang.
ADVERTISEMENT
Kamu tentu sudah tidak asing dengan upacara water salute atau water cannon salute di bandara, bukan? Ya, tradisi ternyata menjadi ungkapan bentuk penghormatan dalam dunia penerbangan, lho.
Jokowi & Iriana di Bandara Minangkabau. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Tradisi ini biasanya dilakukan saat burung besi pertama kali mengudara dan tiba di bandara atau harus berpisah alias pensiun setelah lama beroperasi. Tapi enggak hanya itu, water salute juga bisa menjadi sebuah upacara penghormatan terhadap pilot ataupun tokoh penting lainnya.
Tidak ada yang tahu persis kapan tradisi ini dimulai, namun mengutip laman Aerotime Hub, tradisi ini diperkirakan bermula pada awal abad 19 dan 20.

Awal Mula Tradisi Water Salute

Upacara water salute di bandara. Foto: Shutterstock
Tradisi water salute ini bermula dari kebiasaan kapal-kapal laut yang berangkat pada pelayaran perdana yang selalu dilepas dengan meriam air dari kapal pemadam. Begitu juga ketika sampai di pelabuhan pertama, mereka akan disambut dengan acara yang sama.
ADVERTISEMENT
Kemudian di tahun 90-an, Bandara Internasional Salt Lake City di Utah, Amerika Serikat, memberi water salute untuk pesawat Delta Airlines yang baru mendarat, guna menghormati Sang Kapten yang mengoperasikan penerbangan terakhirnya karena akan pensiun.
Sejak saat itu, seremoni water salute semakin dikenal dan banyak dipraktikkan di dunia penerbangan. Water salute tidak hanya menjadi bentuk penghormatan dan penghargaan, tetapi juga sebagai ungkapan terima kasih.
Upacara water salute pun dilakukan dengan menempatkan dua sampai tiga truk pemadam kebakaran bandara yang ditempatkan di sisi kanan dan kiri landasan (taxiway).
Ilustrasi pesawat Foto: shutter stock
Begitu pesawat melintas, truk-truk tersebut akan menyemprotkan air ke atas, membubung tinggi yang saling bertemu pada satu titik membentuk sebuah busur.
Sekitar 3.000 galon air ditumpahkan di area landasan pacu bandara yang berlangsung selama kurang lebih dua menit.
ADVERTISEMENT
Water salute umumnya dilakukan oleh bandara dalam momen-momen haru, seperti menghormati veteran militer, menyambut kunjungan pejabat asing, perpisahan dengan para pilot dan staf Air Traffic Control (ATC) yang pensiun, hingga layanan penerbangan.
Upacara water salute di bandara. Foto: Shutterstock
Water salute biasanya dilakukan dalam rangka beroperasinya sebuah maskapai baru atau jenis pesawat baru pihak maskapai. Selain itu, upacara ini juga dilakukan dalam pembukaan rute baru sebuah maskapai.
Selain itu, upacara tersebut juga dilakukan sebagai bentuk perpisahan, seperti selesainya masa tugas sebuah jenis pesawat, penghentian rute, hingga tutupnya sebuah maskapai.

Water Salute Tidak Dilakukan Sembarangan

Meski terlihat mudah yaitu dengan menyiramkan air ke badan pesawat, pelaksanaan upacara water salute tidak sembarangan, lho.
Setiap bandara juga memiliki aturan tersendiri tentang pelaksanaan water salute. Oleh karena itu, untuk melakukannya harus mendapat persetujuan otoritas bandara terlebih dahulu, kemudian dikomunikasikan dengan kru di lapangan dan awak kabin pesawat.
ADVERTISEMENT
Sebab, hal tersebut bisa saja mengancam keselamatan penumpang. Seperti apa yang terjadi pada maskapai Saudia Airlines (sebelumnya Saudi Arabian Airlines) pada 20 September 2018.
Ketika itu pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan SV566 mendarat dari Jeddah (JED) Arab Saudi di Dubai International Airport (DXB), Dubai, Uni Emirat Arab.
Ilustrasi Saudi Arabian Airlines. Foto: Shutterstock
Bermaksud untuk merayakan ulang tahun kepada Saudi Arabia yang jatuh pada 23 September, water salute yang dilakukan di bandara malah berjalan tidak semestinya.
Ketika pesawat yang berisi 119 penumpang itu melintas, meriam air pun dilepas. Sayangnya kru yang bertugas tidak diberitahukan pihak bandara.
Semburan dari truk pemadam tiba-tiba hilang kendali, malah mengarah ke atas lalu ke badan pesawat, membuka pintu emergency exit dan mengaktifkan slide evakuasi. Kejadian tersebut pun melukai seorang penumpang dan pesawat harus menjalani perbaikan kecil di bandara sebelum akhirnya diizinkan terbang kembali.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)