Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Mengenal Yaodong, Rumah Gua Berusia Ribuan Tahun Penduduk Negeri Tirai Bambu
3 Mei 2023 8:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah budaya unik dalam membangun tempat tinggal para penduduk Negeri Tirai Bambu. Kalau biasanya kita membangun rumah di atas permukaan, para penduduk di sebelah utara China justru membangun rumah mereka di celah-celah gua atau di bagian bawah permukaan.
Dinamai dengan Yaodong, tradisi unik ini diperkirakan telah dilakukan sejak empat ribu tahun yang lalu. Dilansir Amusing Planet, tradisi tersebut dilakukan oleh mereka yang tinggal di Loess Plateu atau Dataran Tinggi Loess di China.
Sesuai dengan namanya, Yaodong atau rumah gua adalah tempat tinggal unik di mana penduduknya berada di bawah permukaan atau celah-celah gua. Menariknya, enggak hanya satu atau dua, ada puluhan bahkan ratusan Yaodong yang tersebar di berbagai tempat.
ADVERTISEMENT
Beberapa dari rumah gua ini dibuat di lereng-lereng bukit, sementara yang lainnya digali secara vertikal ke bawah untuk membentuk cekung-cekungan seperti sebuah lubang besar.
Bukti dari Peradaban Awal Tiongkok
Panorama Yaodong enggak hanya memberikan daya tarik tersendiri bagi turis, tetapi ia juga jadi bukti eksistensi peradaban di masa lampau. Rumah unik di Dataran Tinggi Loess ini menjadi bukti dari peradaban awal Tiongkok.
Dataran yang dibentuk oleh pengendapan partikel tanah yang sangat halus yang ditiup oleh badai selama jutaan tahun lalu ini membuat karakteristik tanahnya berbeda dari tempat lain. Karena proses tersebut, tanah di sini sangatlah halus dan juga subur.
Selain mudah ditanami dan digali, tempat ini sangat cocok bagi penduduk setempat untuk membangun sebuah rumah gua sebagai tempat tinggal.
Menurut sejarah, Yaodong pertama kali ditemukan pada Dinasti Xia (sekitar 4.000 tahun lalu). Namun setelah itu, tepatnya pada Dinasti Han (206 SM hingga 220 M), keberadaanya jadi sangat populer.
ADVERTISEMENT
Kepopuleran Yaodong adalah pada periode Dinasti Ming (sekitar tahun 1368 hingga 1644) dan Dinasti Qing (sekitar tahun 1644 hingga 1912).
Bahkan jika ditarik garis lurus hingga saat ini, setidaknya 40 juta orang diyakini pernah tinggal di rumah gua tersebut.
Karakteristik Rumah Yaodong
Enggak sembarangan atau asal jadi, Yaodong ternyata juga dibangun dengan memperhatikan struktur tanah. Yaodong yang paling umum biasanya digali di permukaan ataupun lereng di dataran tinggi.
Tipe ini bisa kamu temui di Dataran Tinggi Loess.
Di luar itu, di mana tidak ada lereng bukit dan jurang, para penduduk biasanya menggali lubang persegi di tanah dan kemudian menggali tempat tinggal secara horizontal di empat dinding untuk membentuk halaman tengah yang cekung.
Kemudian, pintu masuknya biasanya dibuat melalui jalan atau koridor bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Yaodong biasanya memiliki ruangan berkubah panjang dengan pintu masuk berbentuk setengah lingkaran yang ditutup dengan pintu kayu atau kain.
Lokasi gua yang dipilih biasanya yang menonjol dan berada dekat dengan gunung. Agar lebih kokoh, rumah tersebut biasanya juga diperkuat dengan batu bata.
Seringkali banyak tempat tinggal dibangun berdekatan atau di atas satu sama lain yang saling terhubung sehingga membentuk desa berjenjang atau untuk menghubungkan satu klan atau keluarga besar.
Rumah-rumah ini sangat menyenangkan untuk ditinggali.
Selain sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin, ada beberapa Yaodong yang ternyata dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern. Menariknya, ada juga Yaodong yang disewakan setiap bulannya dengan harga 30 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 440 ribu atau yang dijual mulai dari 46.000 dolar AS atau sekitar Rp 670 jutaan.
ADVERTISEMENT