Mengintip Pesona Tersembunyi Pulau Bali, Lokasi Event Dunia G20

23 Maret 2022 10:42 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tempat wisata di Bali. Foto: Guitar photographer/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tempat wisata di Bali. Foto: Guitar photographer/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat ini pariwisata Indonesia sedang mencoba bangkit perlahan akibat terdampak pandemi COVID-19 kurang lebih dua tahun lamanya. Hal ini ditandai dengan dibukanya kembali pertokoan, rumah makan, serta tempat wisata.
ADVERTISEMENT
Wisatawan juga kembali berdatangan, ditambah sejak diberlakukannya peraturan terkait perjalanan domestik yang tidak lagi memerlukan tes antigen maupun PCR COVID-19, sebagai syarat perjalanan bagi turis yang sudah lengkap vaksinasi.
Bukan hanya itu, Indonesia juga telah menjadi tuan rumah perhelatan ajang internasional MotoGP Mandalika. Beruntungnya lagi, event G20 memilih Bali sebagai lokasi pelaksanaannya yang akan diselenggarakan pada Oktober-November 2022 mendatang.
Ilustrasi peta pariwisata Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf
Tentu hal ini diharapkan menjadi salah satu titik balik kebangkitan industri pariwisata dan ekonomi Indonesia, yang bisa memanfaatkan ajang-ajang berkelas internasional sebagai promosi Indonesia ke kancah internasional.
"Terhadap event internasional seperti tadi kami membawa sport television conference di Desember 2022 yang akan mendatangkan 2.000 peserta dari mancanegara, juga terkait persiapan G20 dan kebangkitan ekonomi terhadap peluang usaha dan lapangan kerja di Bali. Maka tadi kami sepakati langkah-langkah untuk pembukaan Bali," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Uno, seperti yang dikutip dari siaran pers “Menparekraf Tindak Lanjuti Penerapan Visa on Arrival di Bali Percepat Kebangkitan Ekonomi”.
ADVERTISEMENT
Menjelang G20, Bali juga secara perlahan membuka pintu pariwisata untuk turis asing yang sudah rindu akan keindahan Pulau Dewata. Contohnya dengan menghadirkan Visa on Arrival (VoA) untuk 23 negara.
Dibukanya pintu pariwisata untuk turis asing pun bukan tanpa alasan. Sebab, Bali dikenal sebagai salah satu destinasi favorit turis asing untuk menghabiskan liburan. Alamnya yang indah, kulinernya yang lezat, hingga pantainya yang menawan menjadi sederet alasan mengapa Pulau Dewata selalu menjadi surga liburan.
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
Tak hanya itu, nyatanya Bali juga memiliki pesona lainnya yang susah ditolak oleh para turis. Berikut ini adalah beberapa area yang belum terlalu banyak dikunjungi dan merupakan hidden gem, sehingga dengan berkunjung ke sini bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan. Apa sajakah itu?
ADVERTISEMENT
Sebelum kita bahas tentang ide menikmati pesona tersembunyi dari Pulau Bali, kamu bisa cari tahu perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia di akun Facebook @pesona.indonesia, TikTok @pesonaindonesia, Twitter pesonaindonesia, YouTube Pesona Indonesia, di akun Instagram @pesona.indonesia kamu juga bisa mengikuti program berhadiah, Pesona Punya Kuis (PUKIS) yang diadakan setiap minggunya dan jangan lupa juga kunjungi website www.indonesia.travel untuk ide dan paket wisata serta promo akomodasi, pokoknya komplit deh!
Sekarang mari kita bahas hidden gem yang wajib kamu kunjungi saat ke Bali.

1. Meresapi Semangat I Gusti Ngurah Rai di Desa Wisata Carangsari

Desa Wisata Carangsari. Foto: Dok. Kemenparekraf
Desa Carangsari yang terletak di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, ini memiliki semboyan “Rumaketing Taksuning Jagat” yang berarti menghimpun potensi desa untuk membangun desa.
ADVERTISEMENT
Desa wisata ini memiliki sejarah yang sangat lekat dengan tokoh perjuangan NKRI zaman penjajahan Belanda, yakni I Gusti Ngurah Rai. Selain menjadi tempat lahirnya, Desa Carangsari juga memiliki monumen dari I Gusti Ngurah Rai.
Karena punya aset dan potensi wisata yang luar biasa, maka pengurus desa menjadikan desa ini sebagai desa wisata berbasis konservasi berkelanjutan.
Di desa wisata ini para pengunjung bisa menikmati berbagai macam wisata, mulai dari wisata alam, wisata budaya, hingga wisata spiritual. Kalau kamu pecinta olahraga air, bisa mencoba arung jeram di Sungai Ayung.
Ilustrasi flying fox. Foto: Shutter Stock
Desa Wisata Carangsari dengan luas 885 Ha ini juga memiliki atraksi wisata gajah, bersepeda, flying fox, petik kopi, memetik cokelat, dan glamping.
ADVERTISEMENT
Daya tarik seni dan budaya di desa yang merupakan juara pertama untuk kategori konten kreatif pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 ini juga tidak boleh dilupakan, karena Desa Carangsari memiliki akulturasi budaya Bali dengan Tionghoa, seperti Tari Topeng Tugek Carangsari.
Kemudian, ada Wayang Kulit Paruwe, Wayang Ramoyane, Barongsai, Tari Hanoman, Barangket, Gamelan Bali, dan Barong Landung.
Untuk merasakan berbagai pengalaman istimewa tersebut, kamu juga tidak perlu berkendara terlalu jauh. Desa ini berlokasi sekitar 38 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai, dan memerlukan waktu sekitar 1 jam 2 menit menggunakan mobil untuk menuju ke sana.

2. Road Trip di Sekitar Ubud hingga Kintamani

Ilustrasi Kintamani, Bali. Foto: Shutterstock
Berencana ke Ubud dalam waktu dekat? Jika iya, tak ada salahnya sekalian mencoba road trip ke Kintamani.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara menikmati Kintamani adalah dengan melakukan road trip. Alam Kintamani cocok untuk pecinta road trip karena pemandangannya yang memanjakan mata membuat perjalanan menjadi sangat menyenangkan. Kamu hanya perlu menempuh perjalanan sekitar satu jam menggunakan mobil atau motor dari Ubud.
Kintamani sangatlah menarik bagi turis yang datang berlibur ke Bali. Alamnya yang menawan, lokasinya yang instagramable, dan udaranya yang lebih sejuk dibandingkan Ubud menjadi sederet alasan mengapa Kintamani, walaupun areanya di utara pulau Bali, adalah area yang wajib untuk dieksplorasi.
Di Kintamani inilah kita mengenal ras anjing Kintamani. Selain itu, Kintamani juga memiliki pesona lain seperti Gunung Batur yang memiliki ketinggian 1.717 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Ilustrasi Gunung Agung, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Gunung ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan Gunung Agung sehingga pendakian relatif lebih bersahabat dan pemandu pun mudah ditemukan.
ADVERTISEMENT
Dengan mendaki dini hari, kamu bisa melihat indahnya sunrise yang memesona. Selain mendaki, kamu juga bisa mencoba memancing ataupun mendayung keliling Danau Batur.
Selain objek wisata alam, di kawasan Kintamani juga terdapat objek wisata pura, salah satunya adalah pura Ulun Danu Batur. Ingin menambah wawasan mengenai sejarah Gunung Batur? Kamu bisa kunjungi Museum Geopark Batur Kintamani yang merupakan museum dengan konsep geopark yang pertama kali ada di Indonesia.
Gunung Batur, Bali Foto: Shutter stock
Geopark Batur Kintamani sudah diakui UNESCO sebagai salah satu global geopark, yang artinya memiliki kekayaan di bidang arkeologi, geologi hingga budaya.
Menikmati perjalanan sambil mengagumi pemandangan dan mempelajari hal baru tentunya bisa membantu kita untuk healing, dan alam indah Kintamani sungguh memanggil untuk #ItstimeforBali!
ADVERTISEMENT

3. Berburu Cendera Mata di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan

Kain tenun Grinsing. Foto: Kemenparekraf
Desa Tenganan Pegringsingan berada di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa ini berlokasi sekitar 70 km dari Bandara Ngurah Rai, Bali, dan memerlukan waktu sekitar 1 jam 45 menit menggunakan mobil untuk menuju ke sana.
Desa ini terkenal sebagai penghasil kain Ggringsing yang dibuat dengan menggunakan teknik ikat ganda. Teknik ini bahkan hanya digunakan oleh masyarakat Desa Tenganan dan tidak bisa ditemukan di daerah lain di Indonesia.
Tak hanya kain Ggringsing, Desa Tenganan juga terkenal dengan kerajinan tangan khas Pulau Dewata lainnya, seperti ukiran bambu hingga lukisan di atas daun lontar yang menjadi favorit para turis dalam dan luar negeri. Tak hanya itu, desa ini juga menawarkan banyak kegiatan menarik untuk para turis yang berkunjung, seperti upacara adat, menari, dan acara unik lainnya yang dilakukan masyarakat setempat.
Kain tenun Grinsing. Foto: Kemenparekraf
Membawa pulang kain gringsing sangatlah istimewa, bukan hanya sebagai kenang-kenangan tapi kamu juga turut berjasa dalam menggerakkan roda perekonomian para pelaku ekonomi kreatif ini.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, semakin ingin liburan ke Bali setelah mengetahui pesona tersembunyi dari Pulau Dewata? Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama saat berlibur, ya!