Mengintip Ryugyong, Hotel Hantu yang Jadi Saksi Sengitnya Perang Duo Korea

28 April 2020 19:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hotel Ryugyong di Korea Utara Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Hotel Ryugyong di Korea Utara Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mendengar kata hotel pasti yang terlintas di benakmu adalah tempat untuk menginap dengan beragam fasilitas yang memanjakan para tamunya. Ya, sebuah hotel tentu jauh dari kata seram apalagi terbengkalai.
ADVERTISEMENT
Namun, tampaknya hal tersebut terjadi pada salah satu hotel yang terletak di Pyongyang, Korea Utara, ini. Bagaimana tidak? Hotel yang bernama Ryugyong ini tak ubahnya bak sebuah bangunan berhantu yang ditinggalkan begitu saja.
Hotel Ryugyong di Korea Utara Foto: Shutter Stock
Dilansir CNN Travel, Hotel Ryugyong merupakan sebuah produk dari Perang Dingin antara kubu Korea Selatan yang didukung Amerika Serikat dan Korea Utara oleh Uni Soviet.
Sebab, beberapa tahun sebelumnya, sebuah perusahaan Korea Selatan berhasil membuat Hotel Westin Stamford di Singapura yang dulu pernah menjadi hotel tertinggi di dunia. Sementara itu, Seoul juga bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1988 dan mengumumkan beralih sistem demokrasi kapitalis.
Tak mau kalah dari rivalnya, Korea Utara pun menyelenggarakan World Festival Youth and Students, sebuah olimpiade dengan versi sosialis. Selain itu, Korea Utara juga berencana untuk membangun sebuah hotel terbesar di dunia yang nantinya digunakan untuk mengakomodir acara tersebut untuk mematahkan rekor dunia yang dimiliki Korea Selatan.
Hotel Ryugyong di Pyongyang, Korea Utara Foto: Screenshoot Youtube
Hotel Ryugyong pertama kali mulai dibangun pada 1987 dan ditargetkan akan selesai pada 1989.
ADVERTISEMENT
Namun sayang, rencana tinggal rencana. Pada 1992, pembangunan gedung setinggi 330 meter itu terpaksa dihentikan karena 'kekurangan biaya'. Hal ini terjadi karena Korea Utara mengalami krisis keuangan setelah jatuhnya Uni Soviet.
Hotel megah ini berdiri tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Terbengkalai dan tak terurus, bahkan Hotel Ryugyong yang berkapasitas 3.000 kamar itu pada akhirnya hanya menjadi bahan olok-olok dunia internasional.
Tak hanya itu, Ryugyong pun mendapat julukan sebagai 'Hotel of Doom', 'Bangunan Terburuk', 'Hotel Malapetaka' dan 'Hotel Kiamat' oleh siapa pun yang mengetahuinya.
Selain bangunannya yang terbilang besar, Hotel Ryugyong memiliki arsitektur yang cukup unik. Di mana struktur bangunan hotel yang berbentuk menyerupai sebuah piramida yang semakin meruncing di bagian atasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Calvin Chua, seorang arsitek yang berbasis di Singapura yang meneliti Hotel Ryugyong, hotel ini menjadi saksi sejarah akhir dari perang dingin antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Hotel Ryugyong di Pyongyang, Korea Utara Foto: Screenshoot Youtube
"Sebagian besar bangunannya menggunakan beton, itu adalah material yang umumnya digunakan. Hotel ini menjadi bagian dari perpaduan transfer teknologi antara negara-negara Soviet atau komunis dalam hal konstruksi beton," ujar Chua.
Chua pun menambahkan, desain Hotel Ryugyong malah lebih mirip seperti sebuah gunung dan bukanlah piramida. Hal ini karena gunung memiliki peran besar dan juga menjadi simbol dari Korea Utara.
Sebab, dalam sebuah buku biografi Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un, menyatakan bahwa ia dilahirkan di sebuah kamp militer rahasia di Gunung Paektu --gunung tertinggi di semenanjung Korea yang digambarkan dalam lambang nasional Korea Utara. Meski begitu, tak sedikit juga sejarawan percaya kalau Kim Jong Il sebenarnya lahir di Rusia.
ADVERTISEMENT
"Ini (Hotel Ryugyong) merupakan bangunan yang sangat ikonik, tetapi saya pikir penting untuk mempertimbangkan di mana ia berada sehubungan dengan seluruh struktur Kota Pyongyang," kata Chua.
Setelah belasan tahun berlalu, pada 2008 sebuah perusahaan Mesir, Orascom Group, sempat mengambil alih dengan memasang kaca sebagai eksterior Ryugyong dan berharapan dapat menghidupkan kembali hotel mati ini. Namun, usaha ini kembali terhenti, karena untuk menyelesaikan permasalahan aliran listriknya saja membutuhkan dana sebesar 2 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 27 triliun. Wow!
Hotel Ryugyong di Korea Utara Foto: Shutter Stock
Tak hanya itu, kabar akan dibukanya hotel ini juga beberapa kali berembus kencang. Salah satunya ketika sebuah pertunjukan cahaya digelar di hotel tersebut.
Pertunjukan yang digelar sekitar empat menit tersebut memperlihatkan sejarah Korea Utara dan berbagai slogan politik, sementara kerucut di puncak proyek memproyeksikan bendera besar Korea Utara. Bahkan, beberapa waktu lalu pemilik akun Twitter Alek Sigley membagikan sebuah foto yang memperlihatkan terdapatnya papan nama besar bertuliskan Hotel Ryogyong di pintu masuk hotel.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kenyataanya, kabar dibukanya Hotel Ryugyong masih belum pasti dan hingga saat ini hotel tersebut masih menjadi salah satu bangunan tak berpenghuni tertinggi di dunia
Bagaimana menurutmu?
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!