news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menikmati Suasana Ramadhan di Masjid Tertua di Macau

14 Mei 2019 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang Masjid Macau Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang Masjid Macau Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Macau Mosque and Cemetery menjadi salah satu masjid tertua dan satu-satunya di Macau yang diperkirakan berusia ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu kota yang terkenal akan pusat hiburannya, Macau menawarkan beragam hal menarik bagi wisatawan, tak terkecuali sebuah masjid tertua dan satu-satunya di Macau.
Masjid bernama Macau Mosque and Cemetery atau Mosquita Cemeterio de Macau yang terletak di Ramal Dos Moros ini dikenal pula sebagai pusat komunitas muslim di Macau.
Area di sekitar Masjid Macau. Foto: dok. Istimewa.
Bahkan beberapa masyarakat lokal menyebut masjid ini dengan Masjid Maleo, karena dahulu, wilayah di sekitar masjid ini bernama Maleo.
Saat perjalanan menuju ke masjid ini, awan mendung dan rintik hujan setia menemani kumparan, dan saat jam menunjukkan pukul 12:30 waktu setempat tibalah kumparan di depan gerbang masjid yang didominasi dengan warna abu-abu dan hijau.
Dari gerbang kamu harus berjalan beberapa meter sebelum menuju ke dalam bagian masjid. Di balik gerbang itulah bangunan masjid seluas kira-kira 6,5 m x 12 m yang mungkin lebih cocok disebut Mushola.
ADVERTISEMENT
Meski bangunannya tak terlalu besar, luas area keseluruhan masjid ini mencapai satu hektare, itu pun belum termasuk luas kuburan yang ada di sampingnya.
Makam yang ada di sekitar Masjid Macau Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Di sekitar area masjid kamu juga dapat menemukan sebuah kuburan tertua yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun.
Kabarnya, masjid di Macau ini merupakan masjid tertua yang ada di sana. kumparan pun mencoba menelusuri sejarah masjid ini.
Menurut salah satu penduduk lokal di sekitar masjid yang bernama Idris Carim, tak ada yang tau persis kapan masjid ini berdiri namun, jika dilihat dari batu nisan yang ada di sekitar makam, dapat disimpulkan bahwa masjid ini sudah dibangun sangat lama.
"Kita tidak tau kapan persisnya masjid ini dibangun. Namun, dari kuburan yang ada di sampingnya, masjid ini diperkirakan telah berusia dua ratus tahun bahkan lebih," ujar Idris saat berbincang dengan kumparan beberapa waktu lalu.
Jamaah yang sedang beribadah di dalam masjid Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Idris juga bercerita bahwa, wilayah di sekitar masjid dulunya adalah wisma kepolisian yang ada di Macau. Macau yang dulunya dijajah oleh Portugis, membuat wisma kepolisian di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pada zaman dulu, di sekitar tempat ini dulunya adalah wisma kepolisan. Dulunya masjid ini juga diimami oleh imam yang berasal dari Timor-Timor yang juga keturunan Cina," kenang Idris.
Masjid tersebut biasanya ramai di hari Minggu karena sebagian besar jemaah masjid adalah pekerja asing yang berasal dari Hong Kong, Cina, bahkan Indonesia.
Macau Mosque and Cemetery Foto: Wikimedia Commons
Ketika ditanya mengenai arsitektur masjid, Idris menambahkan bahwa masjid ini memiliki arsitektur bangunan bergaya Mediterania.
"Bangunan masjid ini bergaya kontemporer ala Mediterania. Tetapi dulunya bangunan masjid lebih mirip seperti bangunan bergaya arsitektur khas Cina," ungkap Idris.
Bangunan Masjid Macau bukanlah bangunan pertama karena bangunan ini telah mengalami renovasi dan bangunan yang sekarang adalah bangunan masjid yang kedua.
Suasana berbuka puasa di Masjid Macau Foto: dok. Istimewa.
Sementara itu, ada cerita lain tentang sejarah masjid ini yang diungkapkan oleh salah satu warga Indonesia yang telah menetap di Macau selama kurang lebih sepuluh tahun yaitu Abdul Halim.
ADVERTISEMENT
"Dahulu ada dua orang bersaudara yang bernama Abah Yunus dan Uncle Carim yang datang pada tahun 1970. Akhirnya dua keluarga ini lah yang tinggal di masjid ini, bahkan mendiang Abah Yunus menyampaikan pernah mengimami masjid ini selama 30 tahun, kenang Abdul.
Masjid Macau biasanya dikunjungi puluhan hingga ratusan jamaah tiap harinya. Ketika Ramadhan tiba, masjid ini juga menggelar acara buka puasa bersama seluruh jemaah masjid.
Suasana Ramadhan di masjid ini pun tak berbeda jauh dengan di Indonesia. Jamaah juga diberikan takjil berupa buah-buahan dan jamur goreng yang renyah.
Sedangkan, kari ayam ala Pakistan menjadi menu berbuka puasa para jemaah masjid.
Abdul juga menambahkan, saat salat Tarawih tiba masjid ini akan dipenuhi oleh jemaah dari berbagai negara yang berbeda-beda. Dan ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, masjid akan dipenuhi oleh ribuan jemaah yang hendak beribadah.
ADVERTISEMENT