Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sudah dua tahun lamanya Syahril berprofesi sebagai pengemudi getek (perahu kecil) di Sungai Arut , Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng. Kala ada turis yang berkunjung ke bantaran sungai di Kecamatan Arut Selatan itu, ia menepikan geteknya.
ADVERTISEMENT
"Ayo, naik perahu, Rp 10 ribu," tawar pria yang akrab disapa Ariel ini kepada para turis. Kalau deal, Ariel turis langsung naik getek dan menyusuri sungai hingga sekitar dua kilometer. Biasanya, ia akan membawa 3-7 orang untuk sekali jalan.
Semilir angin menerpa ketika Ariel menyalakan mesin pendorong perahu. Laju perahu sedikit demi sedikit meninggalkan dermaga kayu yang dibuat semi permanen di bantaran sungai.
Saat kumparan mencoba, tampak senja di Sungai Arut menyisakan pemandangan menarik di sisi-sisi sungai. Sembari merekam potret aktivitas masyarakat yang bergantung dari sungai Arut. Mulai dari mandi, mencuci, dan lainnya.
Kala malam tiba, lampu-lampu di kampung sekitar bantaran sungai mulai menyala. Warga sekitar menyebutnya Kampung Pelangi karena lampu di gang-gang kampung itu berwarna-warni seperti corak pelangi.
ADVERTISEMENT
"Wisata ini sore ada, tapi yang utama malam sih, ada lampu hias," kata Ariel di atas getek yang memiliki panjang 7,5 meter itu.
Para turis yang mencari spot Instagramable di wisata susur Sungai Arut ini tak perlu merasa khawatir. Di malam hari, ada juga getek hias yang didesain dengan latar belakang lampu getek kerlap-kerlip.
Asalkan, kata Ariel, fotonya harus tenang di tempat tidak lasak di atas getek. Imbauan tersebut demi alasan keamanan agar tak tercebur ke sungai yang punya kedalaman hingga sekitar 10 meter itu.
Kalau sudah turun dari getek, gang-gang di Kampung Pelangi juga menjadi tempat yang ciamik untuk berfoto. Tinggal konsepnya saja disiapkan.
Apalagi, warga setempat juga ramah untuk diajak berinteraksi. Kalau lapar, juga tersedia warung dengan berbagai jenis makanan. Dari mulai kudapan ringan hingga mie instan.
ADVERTISEMENT
Lurah Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Fahliansyah menyatakan bahwa wisata susur Sungai Arut ramai dikunjungi kala akhir pekan. Bahkan, katanya, dulu sempat ada takbiran massal hingga bantaran sungai arut penuh oleh turis dan warga Pangkalan Bun.
"Pangkalan Bun ini ke depannya akan dijadikan wisata susur sungai, khususnya di bantaran Sungai Arut . Ini kan baru awal-awal bantaran sungai ini, baru tahun ini (wisata) susur sungainya,” ucapnya.
Menurut dia, Sungai Arut paling baik disusuri saat malam. Tepatnya setelah Isya pukul 19.30 hingga 22.00. Tertarik mencoba?