Menilik 5 Rumah Adat Jawa Timur yang Unik dan Khas

5 Maret 2021 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Adat Joglo yang dulu dihuni para bangsawan Foto: Dok. Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Adat Joglo yang dulu dihuni para bangsawan Foto: Dok. Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Jika dilihat sekilas, rumah adat Jawa Timur memang sedikit mirip-mirip dengan rumah adat di Jawa Tengah. Seperti halnya Rumah Joglo, rumah adat ini tidak hanya bisa kamu temukan di Jawa Tengah tetapi juga di Jawa Timur, lho.
ADVERTISEMENT
Serupa tapi tak sama, yang pasti rumah adat di Jawa Timur maupun Jawa Tengah memiliki ciri khas tersendiri dan juga nilai filosofis yang kental.
Berikut kumparan rangkum lima rumah adat khas Jawa Timur yang wajib kamu ketahui.

1. Rumah Adat Joglo Sinom

Rumah Adat Joglo Sinom masih termasuk ke dalam salah satu jenis Rumah Adat Joglo. Hanya saja, rumah ini merupakan salah satu bangunan rumah adat yang terdapat di Jawa Timur.
Rumah Adat Joglo Sinomo sendiri terdiri dari 36 pilar dengan 4 di antaranya adalah saka guru atau tiang utama.
Rumah ini merupakan konsep dasar dari rumah Joglo yang sudah sangat berkembang sekarang. Konsepnya pun menggunakan teras keliling dengan setiap sisinya dibuat tinggi dan bertingkat.
ADVERTISEMENT
Sama seperti rumah Joglo pada umumnya, rumah ini juga memiliki area-area yang khusus yang dinamakan senthong tengen, senthong kiwa, dan senthong tengah.
Selain Rumah Adat Joglo Sinom, kamu juga bisa menemukan Rumah Joglo khas Jawa Timur lainnya, yakin Rumah Joglo Pangwarit, Rumah Joglo Hageng, dan Joglo Situbondo.

2. Rumah Adat Osing

Masyarakat Osing di Kemiren, Banyuwangi Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain Rumah Joglo, rumah adat Jawa Timur lainnya bisa kamu temukan saat berkunjung ke Desa Adat Kemiren yang menjadi tempat tinggal Suku Osing di Banyuwangi. Ada beberapa jenis Rumah Adat Osing, yakni Tikel Balung, Baresan, serta Crocogan.
Pondasi utama rumah Osing berupa susunan rangka empat tiang kayu. Susunannya tanpa menggunakan paku, tetapi menggunakan paju (pasak pipih). Sedangkan jenis kayu yang digunakan di antaranya kayu bendo, tanjang risip, dan cempaka yang ditemukan di sekitar desa.
ADVERTISEMENT
Pada bagian atapnya, Rumah Adat Suku Osing menggunakan genting pada umumnya dan alasnya masih berlantai tanah.
Untuk pembagian ruang, ketiganya sama-sama memiliki empat ruang, yakni hek atau baleh (pembatas), ampet (teras), jerumah (ruang tengah), dan pawon (dapur).

3. Rumah Adat Suku Tengger

Masyarakat suku Tengger memikul engke untuk dilarung ke kawah Gunung Bromo pada Upacara Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Selanjutnya ada Rumah Adat Suku Tengger yang terkenal dengan keunikannya. Ya, rumah adat satu ini punya keunikan pada bagian atapnya.
Rumah adat ini memiliki atap yang bertumpuk, meninggi dan meruncing. Di bagian depan, rumah ini memiliki tempat duduk yang disebut bale-bale.
Uniknya, masyarakat Suku Tengger biasanya membangun rumah ini secara berdekatan. Tujuannya, untuk menghalau angin besar dan cuaca ekstrem.

4. Rumah Adat Dhurung

Berbeda dengan rumah adat sebelumnya, Rumah Adat Dhurung memiliki pondasi yang berbentuk menyerupai sebuah balai atau gubuk. Rumah ini memiliki keunikan, yaitu bagian atapnya yang dibuat lebih besar daripada bagian bawahnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, atap rumah ini juga terbuat dari rumbai daun pohon dheum. Bangunan ini bisa dibilang merupakan tempat duduk atau tempat beristirahat masyarakat setelah bekerja di sawah.
Tak hanya itu, Rumah Adat Dhurung juga digunakan sebagai tempat untuk bersosialisasi dan bahkan mencari jodoh. Oleh sebab itu, bangunan ini umumnya diletakkan pada area samping atau depan rumah.
Uniknya, jika Dhurung dibuat berukuran besar, bangunan ini juga digunakan sebagai lumbung padi.

5. Rumah Adat Limasan Lambang Sari

Rumah limasan adalah bangunan yang bisa kamu temukan di daerah Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Rumah Adat Limasan Lambang Sari adalah salah satu jenis rumah limasan yang bisa kamu temukan di Jawa Timur.
Keunikan rumah adat Jawa Timur ini, yakni konstruksi pembentuk atapnya berupa balok penyambung. Kamu bisa menemukan tiang rumah sejumlah 16 buah dan atap dengan empat sisi.
ADVERTISEMENT
Jika diperhatikan dengan cermat, keempat sisi atap ini dihubungkan oleh satu bubungan yang kuat.
Pondasinya sendiri berbentuk umpak, yakni alas tiang bangunan yang terbuat dari batu. Dengan purus di tengah tiang bagian bawah yang berfungsi untuk mengikat tiang bangunan.
Selain Rumah Adat Limasan Lambang Sari, kamu juga bisa menemukan Rumah Adat Limasan Trajumas Lawakan adalah rumah limasan lain yang bisa kamu temukan di Jawa Timur.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)