Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menilik Asal-usul Raja Ampat: Legenda Tujuh Telur dan Empat Raja
15 Juli 2024 8:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak heran jika, Raja Ampat menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara (wisman) dan nusantara. Tetapi, selain keindahannya, ternyata Raja Ampat memiliki cerita rakyat yang melegenda. Legenda tersebut menceritakan asal-usul Raja Ampat yang konon berasal dari telur.
Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), begini kisahnya.
Lahir dari Telur
Diceritakan ada sepasang suami istri yang tinggal di pinggir Sungai Wawage atau Kali Raja. Saat berada di tepi sungai, sang istri yang bernama Beko Deni menemukan tujuh butir telur.
Telur tersebut hendak dikonsumsi oleh sang suami, Alyab, namun sang istri menghalangi. Saat disimpan, telur-telur tersebut tiba-tiba saja menetaskan bayi manusia.
Dari tujuh telur, ada lima telur yang berhasil menetas, empat laki-laki dan seorang perempuan. Lalu, dua telur lainnya menjelma menjadi roh dan batu.
ADVERTISEMENT
Empat Raja Berkuasa
Bayi manusia yang lahir dari telur tersebut diberi nama Giwar, Tusan, Mustari, Pin Take dan Kilimuri. Bayi ini tumbuh dewasa dan mereka hidup bersama-sama di Kali Raja, hingga pada suatu ketika mereka bertengkar dan kemudian berpisah.
Giwar tetap tinggal di Kali Raja dan menjadi Raja Waigeo, Tusan menguasai wilayah Salawati, Mustari menguasai Pulau Miso, dan Kilimuri memisahkan diri ke Pulau Seram.
Sedangkan Pin Take, dihanyutkan ke laut oleh saudara-saudaranya yang merasa malu, karena hamil tanpa adanya suami.
Pin Take terdampar di Pulau Numfor dan bertemu dengan Manar Maker, seorang tokoh mitos masyarakat Biak-Numfor.
Kemudian, Pin Take melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Kurabesi. Ketika dewasa, Kurabesi kembali ke Kali Raja dan bertemu pamannya Fun Giwar.
ADVERTISEMENT
Kurabesi, Fun Giwar dan anak Giwar yang bernama Mereksopen, membantu Raja Tidore berperang melawan Raja Ternate.
Sebagai hadiah kepada Kurabesi atas kemenangan melawan Ternate, dia dinikahkan dengan putri Sultan Tidore, Boki Taiba.
Kurabesi dan istrinya kemudian menetap di Wauyai, Waigeo, Raja Ampat sampai akhir hidupnya.
Meski demikian, ada banyak versi yang mengisahkan asal-usul Raja Ampat. Secara garis besar bisa dibedakan menjadi dua, periode setelah tokoh Kurabesi dan sebelum Kurabesi.