Menilik Hotel Cecil, Penginapan yang Menyimpan Banyak Kasus Kriminal di AS

21 Februari 2021 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hotel Cecil, Los Angeles Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hotel Cecil, Los Angeles Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Netflix baru saja merilis serial dokumenter terbaru bergenre kriminal dan misteri berjudul 'Crime Scene: The Vanishing at the Cecil Hotel'. Serial tersebut berfokus pada kisah tragis yang dialami mahasiswa asal Kanada yang dinyatakan hilang saat berada di Los Angeles pada 2013.
ADVERTISEMENT
Kemunculan terakhirnya diketahui dari video CCTV dirinya dalam elevator Hotel Cecil. Hotel Cecil telah merekam sejarah panjang kisah tragis dari misteri dan kejahatan di Los Angeles.
Dilansir Good House Keeping, serial dokumenter tersebut menuai kritik, karena dianggap "eksploitasi" dalam menggambarkan kasus Elisa Lam, jauh sebelum kasus tersebut Hotel Cecil telah populer dalam budaya pop.
Bahkan, hotel tersebut kerap menjadi inspirasi berbagai latar film tersohor, seperti season kelima American Horror Story, film Coen Brothers tahun 1991, yakni Barton Fink.
Dibuka 94 tahun lalu, Hotel Cecil telah merekam jejak pertumbuhan kelas sosial dan budaya di Los Angeles. Sejak diresmikan pada 1927, Hotel Cecil merupakan hotel mewah yang menjadi incaran para wisatawan bisnis dan sosialita yang berkunjung ke LA.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berjalannya waktu, citra glamour hotel ini kian memudar. Selama beberapa dekade, Hotel Cecil berubah menjadi tempat paling mengerikan di Los Angeles.
Terletak di 640 S. Main Street di Los Angeles, tidak jauh dari Skid Row, hotel ini menjadi markas para pelaku kriminal, mulai dari pengedar narkoba hingga pembunuh berantai. Banyak warga sekitar mengaitkan kisah kelam hotel tersebut dengan lokasi Hotel Cecil yang berdekatan dengan Skid Row, wilayah termiskin di dunia dan gudangnya aktivitas kejahatan.
Ketika masa depresi hebat berlangsung pada tahun 1930-an, Cecil menjadi lebih seperti hotel melati, hanya dihuni oleh orang-orang dalam perjalanan singkat. Kasus kematian pertama di hotel ini terjadi pada 19 November 1931.
Kala itu, seorang pria dilaporkan bunuh diri di kamar ia menginap. Sejak kejadian itu, setiap tahunnya banyak kasus kriminal yang terjadi di Hotel Cecil, seperti overdosis dan pembunuhan. Kemudian, seiring waktu, Hotel Cecil dikalahkan oleh hotel-hotel yang lebih mewah dan lebih bagus di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini hanya tempat di mana orang-orang yang benar-benar bernasib buruk," kata Richard Schave, pemandu wisata di Los Angeles.
Ilustrasi Hotel Cecil, Los Angeles Foto: Wikimedia Commons
Hotel itu akhirnya beralih operasi dari hunian satu kamar menjadi penyewaan jangka panjang. Tak seperti hotel kebanyakan, Cecil justru memiliki konsep layaknya kamar ''kos-kosan'' yang memiliki kamar mandi luar. Di mana tamu akan berbagi kamar mandi dan toilet kepada tamu lain.
Kemudian, pada tahun 1947, terjadi kasus pembunuhan yang melibatkan seorang wanita bernama Elizabeth Short atau yang dikenal dengan "the Black Dahlia". Ia ditemukan tewas di Hotel Cecil setelah menginap beberapa hari di sana.
Pada 1985, pembunuh berantai Richard Ramirez atau "the Night Stalker" juga pernah menjadi tamu di Hotel Cecil. Pria yang dijuluki sebagai 'penguntit malam' itu dihukum atas 13 dakwaan pembunuhan, dan 11 serangan kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Selain Ramirez, Jack Unterweger juga tercatat sebagai pembunuh berantai kedua yang menjadi penghuni hotel tersebut. Atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan, Jack dikenai hukuman seumur hidup pada 1976. Namun, ia dibebaskan bersyarat pada tahun 1990.
Setelah itu, pada 19 Februari 2013 mahasiswa asal Kanada bernama Elisa Lam ditemukan tewas mengambang di tangki air milik hotel. Jasad Elisa berhasil ditemukan setelah sejumlah tamu yang mengeluhkan kejanggalan dari air yang mengalir ke kamar mandi mereka.
Sebelumnya, Elisa dikabarkan hilang pada 31 Januari saat berkunjung ke Los Angeles. Perempuan berusia 21 tahun itu dilaporkan check-in di Hotel Cecil pada 26 Januari 2013.
Hasil forensik jenazah Elia menyatakan kematian itu diakibatkan tenggelam tanpa disengaja. Selain itu, otopsi menyatakan bahwa tidak ada obat atau alkohol yang ditemukan dalam tubuhnya dan tidak ada tanda-tanda depresi.
ADVERTISEMENT
Video CCTV hotel menjadi bukti kejanggalan dari kasus kematian Elisa. Dalam video tersebut, tampak Elisa yang memakai hoodie berwarna merah dan celana pendek hitam tengah berada di dalam lift dan menekan tombol secara acak.
Gerak-gerik Elisa juga tampak aneh, ia terlihat seperti sedang bersembunyi dari kejaran seseorang. Bahkan, Elisa juga tampak berbicara dengan seseorang, namun tak 'tertangkap' kamera.
Meski hasil forensik menyatakan tidak ada faktor pembunuhan, namun banyak masyarakat yang masih mempertanyakan penyebab kematian Elisa yang terkesan mustahil. Terlebih setelah melihat video CCTV yang disebar oleh pihak kepolisian setempat. Misalnya, bagaimana Elisa bisa berada di atap yang terkunci tanpa memicu alarm darurat? Bagaimana dia bisa masuk ke tangki air? Bagaimana tangki airnya ditutup setelah dia masuk?.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada 2017 Los Angeles justru menjadikan Hotel Cecil sebagai landmark. Saat ini, Hotel Cecil dikenal sebagai Stay on Main setelah diganti namanya pada tahun 2011. Cecil memiliki 299 kamar hotel dan 301 hunian dengan kamar single.
Setelah melakukan tahap renovasi dalam waktu beberapa tahun belakangan, Hotel Cecil atau Stay on Main akan kembali dibuka pada akhir tahun 2021. Tertarik untuk staycation di Hotel dengan jejak kasus kriminalitas terbanyak di Amerika Serikat?
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).