Menilik Jejak Redy Rahadian, Pematung yang Diperhitungkan di Pasar Seni Global

4 November 2025 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Menilik Jejak Redy Rahadian, Pematung yang Diperhitungkan di Pasar Seni Global
Menilik Jejak Redy Rahadian, Pematung Asia Tenggara yang Diperhitungkan di Pasar Seni Global.
kumparanTRAVEL
Redy Rahadian, pematung Asia Tenggara yang diperhitungkan di pasar seni global. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Redy Rahadian, pematung Asia Tenggara yang diperhitungkan di pasar seni global. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dalam dua dekade terakhir, seni patung kontemporer Indonesia berkembang pesat dan semakin diakui dalam peta seni global. Di tengah dinamika tersebut, sejumlah seniman tampil menonjol melalui pendekatan eksperimental pada medium logam, serta gagasan figuratif yang merefleksikan realitas manusia modern.
ADVERTISEMENT
Salah satu sosok yang memainkan peran penting dalam perkembangan ini adalah Redy Rahadian, pematung yang konsisten menghadirkan karya tiga dimensi yang kuat secara teknis, sekaligus memiliki sentuhan humanistik.
Redy Rahadian, yang lahir di Cianjur pada 17 Mei 1973, dikenal karena kemampuannya mengolah logam dengan teknik pengelasan tingkat tinggi. Keahlian ini ia pelajari sejak masa studinya di Institut Saint Joseph, Brussel, Belgia, jurusan Mekanik.
Sejak 1997, Redy memulai kiprah profesionalnya sebagai seniman, mengeksplorasi baja, tembaga, dan aluminium menjadi figur-figur yang dinamis, menyimbolkan impian, kekuatan, kebersamaan, dan potensi manusia.
Selain dikenal melalui konsistensi pengembangan bahasa visual figuratif, Redy juga tercatat sebagai salah satu pematung Indonesia yang berhasil menembus panggung seni internasional.
Redy Rahadian, pematung Asia Tenggara yang diperhitungkan di pasar seni global. Foto: Dok. Istimewa
Sejak awal 2000-an, rekam jejak karyanya tidak hanya diakui melalui pameran dan penghargaan nasional, tetapi juga melalui penjualan karya di balai lelang bergengsi dunia, seperti Sotheby’s dan Christie’s di Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Pengakuan dari pasar seni global ini menegaskan bahwa teknik dan gagasan artistik Redy memiliki resonansi terus diperhitungkan di tingkat Asia hingga kini.
“Saya selalu percaya karya yang baik akan menemukan jalannya sendiri,” ujar Redy Rahadian, ketika berbicara mengenai kiprahnya di pasar seni internasional.
Momentum paling signifikan dalam karier internasionalnya terjadi ketika karyanya memasuki pasar lelang dunia. Pada Sotheby’s Hong Kong 2008, karya “Warrior” (2003) menjadi karya pertamanya yang terjual kepada kolektor internasional.
Keberhasilannya berlanjut lewat “The Sleep” (2012) yang kembali terjual melalui Sotheby’s Hong Kong 2013, menunjukkan konsistensi minat global terhadap karya Redy.
Karya seni Redy Rahadian. Foto: Dok. Istimewa
Tahun yang sama, karya “Human Tower” (2013) dilelang dan terjual di Christie’s Hong Kong, mempertegas posisinya sebagai salah satu seniman Asia Tenggara yang diterima oleh dua institusi lelang terpenting di dunia seni.
ADVERTISEMENT
Redy terus memperluas cakupan eksplorasinya dalam satu dekade terakhir, termasuk melalui proyek interdisipliner yang melibatkan AI, fesyen, dan seni instalasi. Salah satu agenda terbarunya adalah showcase tunggal bertajuk “A Presence Unfolds – Journey Through Redy Rahadian’s Sculpture”, yang digelar di Regent Residence, Grand Penthouse, pada 15–17 Agustus 2025 lalu.
Pameran ini menampilkan rangkaian karya yang menandai perjalanan kreatifnya selama lebih dari dua dekade, sekaligus menjadi refleksi visual atas evolusi bentuk, material, dan gagasan dalam praktik seninya.
Dalam karya terbarunya, Dragon Series, Redy memperluas batas ekspresi figuratifnya dengan pendekatan yang memadukan kekuatan dan filosofi kehidupan. Setiap naga dalam seri ini dibentuk dari ratusan figur manusia kecil berbahan besi, yang disusun dengan presisi menjadi satu kesatuan tubuh naga yang dinamis dan hidup.
ADVERTISEMENT
Kini, setelah lebih dari 25 tahun berkarya, Redy Rahadian dipandang sebagai representasi penting dari kebangkitan seni patung Indonesia di panggung internasional. Jejaknya yang kuat, mulai dari ruang publik hingga balai lelang dunia, membuat namanya layak diposisikan sebagai salah satu figur paling berpengaruh dalam praktik seni patung kontemporer di Indonesia saat ini.