Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Menilik Mewah dan Canggihnya Emirates Flight Training Academy di Dubai
28 September 2022 16:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Emirates selama ini dikenal sebagai salah satu maskapai terbaik di dunia yang banyak dipilih oleh traveler saat bepergian ke berbagai negara. Terlebih, pada ajang Skytrax World Airline Awards 2022, Emirates berhasil meraih peringkat ketiga sebagai maskapai terbaik dunia.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun tak terlepas dari pilot dan awak kabin Emirates yang selalu memberikan pelayanan terbaik untuk para penumpang. Tak hanya itu, untuk terus menghasilkan pilot-pilot unggul dalam dunia penerbangan, Emirates bahkan membuka akademi penerbangan bernama Emirates Flight Training Academy (EFTA).
Beberapa waktu lalu, kumparan berkesempatan untuk mengunjungi dan berkeliling Emirates Flight Training Academy, atas undangan dari Emirates Airlines. Emirates Flight Training Academy berada di Dubai Selatan, Dubai World Central (DWC), atau sekitar 1 jam dari pusat kota Dubai menggunakan mobil.
Seperti gedung akademi pada umumnya, gedung Emirates Flight Training Academy dari depan tampak biasa, dengan dominasi warna putih yang mengelilingi bangunannya. Namun, begitu kumparan memasuki area dalam gedung, kesan mewah langsung terasa ketika berada di dalamnya.
Sebagai awalan, kumparan diajak untuk melihat gedung teater yang digunakan para kadet (calon pilot) untuk acara kelulusan mereka. Di sana, setiap kadet yang sudah lulus pelatihan akan di wisuda oleh pihak akademi.
ADVERTISEMENT
"Ada sekitar 200 orang lebih yang sudah lulus dari sini," ujar Rachel, salah satu staf Emirates Flight Training Academy, saat menemani kumparan berkeliling.
Selanjutnya, kumparan juga diajak untuk melihat berbagai fasilitas mewah lainnya, seperti ruang santai, ruang bermain, hingga kantin yang digunakan oleh para kadet. Semuanya didesain minimalis, dengan dominasi warna biru dan abu-abu yang terlihat klasik, namun pas untuk dipadukan.
Kumparan juga diajak untuk melihat tempat tinggal mereka yang didesain seperti apartemen studio. Ya, Emirates Flight Training Academy bisa dibilang memiliki sistem boarding school, di mana para kadet akan tinggal dari Senin-Jumat untuk belajar, dan bisa pulang ke rumah mereka saat weekend.
"Mereka yang berasal dari Dubai biasanya akan pulang saat weekend, sedangkan para kadet yang berasal dari luar Dubai biasanya akan tetap tinggal di asrama," terang Rachel.
Tak hanya fasilitasnya yang mewah, EFTA juga memiliki sistem belajar yang sudah paperless, sehingga para kadet tak perlu membawa buku saat berada di kampus. Sebab, seluruh pembelajaran yang ada di EFTA sudah terintegrasi dengan teknologi yang canggih, sehingga memudahkan para kadet dalam belajar.
ADVERTISEMENT
"Semuanya yang ada di dalam gedung sudah dilengkapi dengan teknologi yang mumpuni, jadi para kadet hanya perlu menggunakan tablet mereka untuk mendapatkan segala macam bahan pembelajaran. Hal ini membuat kita sudah tidak lagi menggunakan kertas," ujar Capt. Abdulla Al Hammadi, Vice President Emirates Flight Training Academy, saat berbincang dengan kumparan di kesempatan yang sama.
Saat ini, jumlah kadet yang belajar di EFTA lebih dari 300 orang, di mana 5 persennya merupakan perempuan. Jika dulu EFTA hanya diperuntukkan bagi para siswa yang berasal dari Uni Emirat Arab, namun tidak sekarang. Kini, kadet yang belajar di EFTA berasal dari berbagai negara di dunia.
"Sekarang kita buka pendaftaran untuk siswa internasional, semua sistem pembelajaran diset dengan standar internasional, untuk semua kewarganegaraan," terang Capt. Abdulla Al Hammadi.
ADVERTISEMENT
Di EFTA, nantinya setiap kadet akan belajar tentang program ATPL (Airline Transport Pilot Licenve), didampingi oleh para pilot berpengalaman. Program ATPL ini meliputi dasar-dasar sekolah, LOFT (Line-oriented Flight Training atau pelatihan penerbangan dengan simulator), MCC (Multi-crew Cooperation atau kerja sama multi-awak), serta pelatihan penerbangan jet bermesin tunggal dan multimesin.
Nantinya, selama dua tahun para kadet akan mengambil bagian dalam 23 jam pelatihan setiap minggunya dan belajar mandiri. Setiap kadet harus lulus 14 ujian yang diawasi oleh General Civil Aviation Authority (GCAA), Badan Pengatur Penerbangan di UEA, sebelum mereka terbang.
"Selain itu, semua pilot harus mahir berbahasa Inggris dengan standar yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO)," tutur Capt. Abdulla Al Hammadi.
ADVERTISEMENT
Jika tertarik untuk belajar di Emirates Flight Training Academy, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para calon kadet.
Persyaratan Mendaftar Emirates Flight Training Academy untuk Warga Negara Non UEA
Nah, jika sudah memenuhi persyaratan di atas, kamu bisa langsung mendaftar secara online langsung di website EFTA, yaitu https://www.emiratesflighttrainingacademy.com. Nantinya, ada beberapa tes dan wawancara yang harus diikuti para calon kadet, sebelum mereka dinyatakan lulus di EFTA.
Adapun biaya pelatihan di EFTA adalah sebesar 181.650 dolar Amerika atau sekitar Rp 2,8 miliar, belum termasuk PPN sebesar 5 persen. Biaya tersebut sudah termasuk program pelatihan lengkap, materi pelatihan, visa pelajar, akomodasi, seragam, dan makan tiga kali sehari selama kamu belajar di EFTA.
ADVERTISEMENT
Namun, biaya tersebut tidak termasuk asuransi kesehatan. Selain itu, EFTA juga akan mensponsori visa pelajar untuk seluruh periode pelatihan.
Setelah menyelesaikan pelatihan selama 23 bulan, kamu akan mendapatkan sertifikat penyelesaian pelatihan ATPL dan sertifikat penyelesaian MCC dari EFTA. Kamu juga akan mendapatkan lisensi pilot komersial dengan Multi Instrument Rating (CPL?Multi IR) yang disetujui oleh Otoritas Penerbangan Umum UEA.
Ingat, lisensi yang didapat tidak terkait dengan gelar dan merupakan lisensi terbang mandiri. Jadi, tertarik belajar di Emirates Flight Training Academy?