Menilik Pesona Curug Cikondang, Air Terjun "Niagara Mini" di Cianjur

Curug Cikondang, Cianjur, Jawa Barat. Foto: Instagram Curug Cikondang

Pesona keindahan air terjun di Cianjur sudah tidak diragukan lagi. Banyak air terjun di sana yang memiliki keindahan yang memukau dengan ciri khasnya masing-masing. Salah satu yang paling terkenal adalah Curug Cikondang, yang berlokasi di Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Bagi kamu yang berada di Jakarta, mungkin datang ke Curug Cikondang dapat menjadi pilihan menarik. Karena di dalamnya terdapat keindahan alam yang dapat melepaskan penat dari hiruk pikuk keramaian Ibu Kota.

Curug ini berada di tengah-tengah area perkebunan teh yang di kelola oleh PTPN VII Panyairan. Di perjalanan menuju ke lokasi, kamu akan disuguhkan hamparan perkebunan teh dan dan sawah-sawah terasering yang memanjakan mata. Bentuknya hampir mirip dengan persawahan di Ubud.

Perlu kamu ketahui, Curug Cikondang memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter dan lebar 30 meter. Di curug ini kamu bisa menemukan bentuk air terjun yang unik, dengan bebatuan yang tersusun. Susunan batu tersebut membuat air terpecah, sehingga menghasilkan bulir-bulir kecil di bawahnya.

Banyak yang menyebut Curug Cikondang sebagai Air Terjun Niagara Mini-nya Indonesia jika dilihat dari jarak dekat. Dikarenakan bentuknya mirip dengan Air Terjun Niagara di Amerika Serikat.

Air yang terdapat di curug ini begitu deras, sehingga kesejukannya sangat terasa. Apalagi di sekeliling curug terdapat pepohonan rindang yang hijau, hal tersebut membuat wisatawan betah berlama-lama di sini.

Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di curug ini, mulai dari berenang, bermain air, berpiknik di dekat curug, hingga berselfie ria. Untuk memasuki curug, kamu hanya perlu merogoh kocek mulai dari Rp 5 ribu per orang.

Jangan lupa sebelum memasuki curug ini, kamu diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan serangkaian protokol kesehatan lainnya.

Penulis: Rani Nuraeni Khairunissa