Menjajal Serunya Autogate Imigrasi di Bandara Changi, Singapura

11 Agustus 2018 13:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Autogate Imigrasi di Changi International Airport (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Autogate Imigrasi di Changi International Airport (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Dengan kemajuan teknologi yang pesat, banyak pekerjaan yang awalnya memanfaatkan tenaga manusia tergantikan oleh mesin, termasuk petugas imigrasi. Dampaknya bisa dilihat di beberapa bandara yang menggunakan autogate imigrasi.
ADVERTISEMENT
Salah satunya ada di Changi International Airport, Singapura. Saat kumparanTRAVEL hendak menuju Indonesia, tepat di Terminal 4, kami dimanjakan dengan teknologi baru ini.
Setelah self check in, tak butuh waktu lama, langkah kami terhenti lantaran dihadapi mesin berwarna putih berjumlah lebih dari 10 buah. Ya, kami harus melewati autogate imigrasi di bandara yang memiliki kebun bunga matahari itu.
Teknologi facial recognition di T4 Bandara Changi. (Foto: REUTERS/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi facial recognition di T4 Bandara Changi. (Foto: REUTERS/Thomas White)
Awalnya kami pikir hanya e-paspor saja lah yang bisa menggunakan autogate imigrasi. Namun, dugaan kami salah, ternyata paspor biasa pun bisa melewati imigrasi canggih ini.
Cara menggunakannya juga cukup mudah. Kami hanya perlu memindai paspor, setelah berhasil dilanjutkan dengan memindai boarding pass. Yang perlu diingat, ketika proses scan paspor, pastikan tidak menggunakan passport holder.
ADVERTISEMENT
Teknologi facial recognition di T4 Bandara Changi. (Foto: REUTERS/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi facial recognition di T4 Bandara Changi. (Foto: REUTERS/Thomas White)
Saat mencobanya kumparanTRAVEL juga masih merasa kesulitan. Untungnya dengan sigap petugas bandara siap membantu kami.
Setelah berhasil, pintu otomatis akan terbuka. Tapi tak sampai lima langkah kami masih harus melewati tahap akhir.
Di proses ini kami hanya perlu scan sidik jari dan foto. Saat memindai sidik jari, tangan harus sedikit basah. Jika jari tangan kering, penumpang juga bisa membasahinya menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan.
Teknologi facial recognition di T4 Bandara Changi. (Foto: REUTERS/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi facial recognition di T4 Bandara Changi. (Foto: REUTERS/Thomas White)
Sementara untuk foto, syarat utama agar wajah bisa dideteksi dengan melepas topi dan kacamata. Setelah itu, kami hanya perlu menatap ke layar dan alat tersebut segera mendeteksi wajah.
Dan, setelah kami mencobanya, banyak keuntungan yang didapat. Seperti, menghemat waktu dan tentunya tidak perlu antre.
ADVERTISEMENT
Tertarik mencobanya?