Menpar Optimis Pariwisata Jadi Penyumbang Devisa Terbesar Indonesia

18 Oktober 2019 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan di Danau Kelimutu, Flores Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan di Danau Kelimutu, Flores Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pariwisata diproyeksikan menjadi salah satu sektor penyumbang devisa terbesar Indonesia. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, kunjungan wisatawan mancanegara hingga penghujung tahun 2019 ini sudah mencapai 17,2 juta wisman.
ADVERTISEMENT
“Kita menargetkan 18,5 target wisman, proyeksi tahun ini sudah 17,2 juta wisman. Untuk devisanya kita juga berhasil menaikkan Average Spending Per Arrival (ASPA),” ujar Arief saat ditemui kumparan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas GIPI) II Tahun 2019 ‘Mempertegas Peran dan Sinergi Industri Pariwisata untuk Mencapai Target Kunjungan Wisman’ di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (17/10).
Lebih lanjut, Arief juga optimis sektor pariwisata bisa menjadi core economy dan penyumbang devisa terbesar Indonesia. Kontribusi devisa pariwisata pada 2018 meningkat dan mencapai 19,29 miliar dolar Amerika atau hampir menembus target tahun ini sebesar 20 miliar dolar Amerika.
Menpar Arief Yahya Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
“Trennya positif, sekarang devisa dari pariwisata surplus terus dan yakin tahun 2019 ini kita bisa nomor satu,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menegaskan bahwa para pelaku industri pariwisata di Tanah Air siap mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). GIPI sebagai mitra pemerintah akan mendukung program dalam meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2020 mendatang.
“Untuk itu pembangunan infrastruktur harus ditingkatkan, fasilitas pemasaran juga ditingkatkan, dan melakukan pemasaran dengan benar. Strateginya adalah mendukung program pemerintah dan GIPI harus menata anggotanya agar lebih produktif,” ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Drs. H. Didien Junaedy, di kesempatan yang sama.
Menpar Arief Yahya (Kiri) dan Ketua Umum Gipi Drs. H. Didien Junaedy (Tengah) saat melakukan penandatanganan MoU Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Program GIPI yang turut fokus pada 10 destinasi prioritas juga turut diapresiasi Menpar Arief Yahya. Menurutnya, industri pariwisata memiliki peranan penting dalam pengembangan kepariwisataan Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Pelaku industri pariwisata memiliki peranan penting dalam pengembangan kepariwisataan dengan cakupan yang dimilikinya. Industri pariwisata merupakan salah satu garda depan yang sangat vital dalam keberlangsungan kepariwisataan,” tegas Arief.
Arief juga menegaskan agar stakeholder pariwisata memahami Visi Membangun Indonesia pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang terdiri dari lima poin. Lima hal yang dimaksud, yaitu pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM), investasi, reformasi birokrasi, dan efektivitas, serta efisiensi alokasi dan penggunaan APBN yang semuanya menjadi pedoman dalam mengembangkan sektor kepariwisataan.