Menpar soal Kebakaran Gili Lawa: Jangan Rusak Alam demi Kreativitas

4 Agustus 2018 14:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arief Yahya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arief Yahya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mata Indonesia kini tengah menyoroti salah satu surga kebanggaan negeri ini, yaitu Gili Lawa. Pulau tak berpenghuni itu pada Rabu (1/8) terbakar.
ADVERTISEMENT
Pemicunya diduga karena kelalaian dari kelompok tim foto prewedding. Alhasil, lahan seluas hampir 10 hektare habis dilahap si jago merah.
Sangat disesalkan kebakaran ini terjadi di kawasan destinasi prioritas New Bali atau Bali Baru. Ya, Kawasan Taman Nasional Komodo masuk dalam 10 New Bali yang diharapkan bisa menyamakan Pulau Dewata.
Panorama Indah di Gili Lawa (Foto: Flickr / SS Tan)
zoom-in-whitePerbesar
Panorama Indah di Gili Lawa (Foto: Flickr / SS Tan)
Hamparan pemandangan dari puncak Gili Lawa begitu apik. Di atas puncak akan terlihat barisan bukit yang seolah membelah laut.
Belum lagi, selama kaki melangkah akan ditemani dengan padang savana yang luas, lengkap dengan rerumputan berwarna cokelat. Apabila kamu beruntung, rusa yang hidup di sana juga akan menampakkan dirinya.
Ya, kebakaran yang terjadi di Gili Lawa ini tentu membuat banyak pihak geram dan kecewa. Termasuk Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang turut prihatin dengan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Kebakaran yang melanda Gili Lawa, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/8). (Foto: Taman Nasional Komodo)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran yang melanda Gili Lawa, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/8). (Foto: Taman Nasional Komodo)
Menteri berusia 57 tahun itu juga mengimbau kepada semua pihak terutama Tour Agent/Tour Operator untuk lebih disiplin saat memandu wisatawan.
“Ikuti aturan main, di destinasi apapun, baik alam, budaya maupun buatan. Begitu pun para wisatawannya, hormati aturan-aturan yang ada di destinasi wisata. Beritahu dan sosialisasikan kepada mereka sebelum berwisata,” ucapnya seperti dikutip dari akun Facebook resmi Kementerian Pariwisata.
Keindahan Gili Lawa tak hanya mampu menarik perhatian wisaatawan lokal saja, banyak wisatawan asing yang juga datang ke sini. Sebagian besar pengunjung datang karena penasaran dengan panorama yang disuguhkan.
Lanskap Cantik Gili Lawa (Foto: Flickr/ Fakta Backpacker)
zoom-in-whitePerbesar
Lanskap Cantik Gili Lawa (Foto: Flickr/ Fakta Backpacker)
Dengan pesona yang begitu memukau, tak heran mampu menarik perhatian banyak orang, termasuk tim foto prewedding. Tim foto itu diduga menggunakan efek api saat mengambil gambar, yang akhirnya membakar padang savana di Gili Lawa.
ADVERTISEMENT
Menpar mengimbau wisatawan jangan mengorbankan alam demi kreatifitas. Namun juga wajib untuk menjaga dan melestarikan destinasi wisata untuk mewujudkan sustainable tourism.
Traveler di Gili Lawa Darat (Foto: Flickr/Ameilia Sinarta)
zoom-in-whitePerbesar
Traveler di Gili Lawa Darat (Foto: Flickr/Ameilia Sinarta)
“Kreatifitas itu boleh, tetapi jangan sampai membahayakan keamanan, keselamatan, dan objek daya tarik wisatanya sendiri. Mari kita jaga bersama destinasi wisata kita, apalagi di daerah konservasi, agar sustainable tourism,” pungkasnya.