Menyelami Sejarah Kereta Api Indonesia di Museum Ambarawa, Kabupaten Semarang

16 April 2022 15:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Museum Kereta Api Ambarawa. Foto: Andari Novianti/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Museum Kereta Api Ambarawa. Foto: Andari Novianti/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata Kabupaten Semarang? Kawasan Ungaran yang menawan? Atau destinasi Bandengan yang ikonik?
ADVERTISEMENT
Ya, meskipun masih belum banyak yang tahu, Kabupaten Semarang nyatanya menyimpan banyak destinasi wisata yang menarik dikunjungi. Salah satunya adalah Museum Kereta Api Indonesia, yang terletak di Jl. Stasiun No. 1 , Panjang Kidul, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Diresmikan pada 21 Mei 1873, stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij. Diresmikannya stasiun ini juga bersamaan dengan dibukanya lalu lintas Kedungjati-Ambarawa.
Museum Kereta Api Ambarawa. Foto: Andari Novianti/kumparan
Awalnya, Museum Kereta Api Indonesia bernama Stasiun Willem 1, yang diambil dari nama Benteng Willem I yang berada tidak jauh dari stasiun. Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.
Kemudian, berubah nama menjadi Stasiun Ambarawa dan dinonaktifkan pada tahun 1976. Dinonaktifkannya museum ini karena Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam.
ADVERTISEMENT
Rencana ini bertujuan untuk menyelamatkan peninggalan lokomotif uap, serta salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah. Kini, Stasiun Ambarawa berubah menjadi Museum Kereta Api Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan setiap tahunnya.
Museum Kereta Api Ambarawa. Foto: Andari Novianti/kumparan
Hal ini dapat terlihat dari jumlah wisatawan yang bisa mencapai 4 ribu orang per harinya. Namun, semenjak pandemi melanda Indonesia dan dunia, jumlah wisatawan yang berkunjung pun turun drastis, hanya berkisar puluhan hingga ratusan orang per harinya.
"Saat ini hanya ratusan orang per harinya," ujar Thanti, Senior Supervisor Indonesia Railway Museum, ketika berbincang dengan kumparan beberapa waktu lalu.
Di Museum Kereta Api Ambarawa sendiri, kamu bisa menemukan berbagai koleksi yang meliputi sarana, prasarana, dan perlengkapan administrasi. Di antaranya adalah koleksi heritage yang dimiliki museum ini, seperti 26 lokomotif uap, 4 lokomotif diesel, 5 kereta, dan 6 gerbong dari berbagai daerah.
Museum Kereta Api Ambarawa. Foto: Andari Novianti/kumparan
Tak hanya melihat rangkaian koleksi kereta yang bersejarah, di museum ini kamu bisa bisa menikmati perjalanan wisata dengan menaiki kereta wisata relasi Ambarawa-Tuntang (pp). Kamu bia merasakan naik kereta lokomotif uap maupun kereta diesel vintage.
ADVERTISEMENT
Untuk harganya pun terbilang murah, hanya sebesar Rp 100 ribu untuk tiket kereta wisata reguler. Sedangkan tiket masuk ke Museum kereta Api Ambarawa dibanderol dengan harga Rp 20 ribu (dewasa), Rp 10 ribu (anak-anak), dan Rp 30 ribu (wisatawan mancanegara).
Tertarik mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa?