Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mirip Changi, Bandara Banyuwangi Juga Akan Gunakan Teknologi Pengenal Wajah
25 Februari 2020 10:25 WIB
ADVERTISEMENT
Bandara seakan jadi teman akrab bagi wisatawan sebelum memulai perjalanan mereka ke suatu tempat. Tak heran jika beberapa bandara di dunia, selalu membuat inovasi baru untuk memanjakan wisatawan.
ADVERTISEMENT
Ngomong-ngomong soal bandara terbaik di dunia, Changi Airport adalah jawaranya. Bandara yang berbasis di Singapura itu bahkan dinobatkan sebagai bandara terbaik dunia selama tujuh tahun berturut-turut oleh Skytrax.
Dari sekian banyak teknologi yang dimiliki Changi Airport, teknologi pengenalan wajah (biometric facial recognition) menjadi salah satu teknologi yang cukup menyita perhatian. Bahkan, enggak hanya di Changi, teknologi serupa juga kini bisa kamu temukan di Bandara Internasional Banyuwangi , di Jawa Timur. Wah canggih, ya!
Teknologi ini rencananya akan bisa digunakan oleh wisatawan pada pertengahan Maret 2020 mendatang, untuk proses check in dan boarding ke pesawat di Bandara Banyuwangi.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, mengatakan hal ini membuat Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang menggunakan biometric facial recognition untuk otomatisasi alur penumpang (passenger flow). Teknologi ini nantinya juga akan digunakan pada seluruh penerbangan dari dan menuju Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
“Setelah menjadi bandara pertama di Tanah Air dengan konsep Eco-green Airport, Bandara Banyuwangi kini juga menjadi yang pertama di Indonesia dalam menerapkan teknologi biometric facial recognition, guna lebih menjamin keamanan penerbangan,” kata Awaluddin, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Lebih lanjut, Awaluddin menjelaskan Bandara Internasional Banyuwangi sendiri disiapkan sebagai proyek percontohan bandara dengan tren global terkini. Nantinya, penumpang pesawat atau wisatawan bisa lebih memilih memproses keberangkatan secara mandiri melalui self check-in, mobile apps, self baggage drop, dan lain sebagainya.
"Banyuwangi memang kami pilih sebagai pilot project dari teknologi biometric facial recognition sebagai otomatisasi passenger flow, sebelum nantinya diimplementasikan di bandara-bandara lain di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II,” tambah Awaluddin.
ADVERTISEMENT
Perpaduan antara konsep Eco-green dan Smart Airport di Banyuwangi akan meningkatkan customer experience, serta menciptakan hassle free atau bebas ribet di bandara.
Sementara itu, menurut travel blogger bernama Satya Winnie, teknologi ini tentu akan memudahkan wisatawan.
"Yang pasti memudahkan, ya. Tetapi dipastiin berfungsi ya, soalnya terkadang di bandara tertentu untuk e-passort machine suka mandek (berhenti) enggak berfungsi," ujar Satya saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Bandara Banyuwangi sendiri memiliki dua alternatif untuk proses check-in. Pertama, melalui check in counter, di mana penumpang yang ingin memasukkan barang bawaan ke bagasi pesawat harus memilih opsi ini. Barang bawaan tersebut juga diregistrasi secara mandiri oleh penumpang untuk kemudian dimasukkan ke baggage handling system.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, cara kedua adalah menggunakan mesin self check-in yang bisa dipilih bagi penumpang pesawat dengan barang bawaan cukup di kabin pesawat.
Kedua alternatif tersebut, yaitu pada saat memproses di check in counter dan self check-in, setiap penumpang merekam wajah mereka menggunakan alat biometric facial recognition yang tersedia. Setelah seluruh proses check-in selesai, penumpang pesawat lalu menuju boarding lounge untuk menunggu keberangkatan.
Ketika waktu boarding atau naik pesawat tiba, penumpang kemudian menuju autogate untuk menempelkan (men-tap) boarding pass dan kemudian menjalani verifikasi melalui proses biometric facial recognition.
Apabila boarding pass dan wajah sesuai dengan data, maka autogate akan terbuka dan penumpang dipersilahkan menaiki pesawat.
Wah, menurutmu jadi mirip Changi enggak, nih?
ADVERTISEMENT