Monumen Pembantaian di India Tuai Kontroversi Setelah Direnovasi Bak 'Disney'

3 September 2021 8:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang personel Polisi Punjab berjaga di pintu masuk monumen pembantaian Jallianwala Bagh di Amritsar, India.  Foto: NARINDER NANU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang personel Polisi Punjab berjaga di pintu masuk monumen pembantaian Jallianwala Bagh di Amritsar, India. Foto: NARINDER NANU / AFP
ADVERTISEMENT
Sebuah monumen pembantaian di India menuai protes masyarakat setelah direnovasi oleh pemerintah. Monumen Amritsar Massacre yang terletak di negara bagian Punjab, India, ini menuai kontroversi karena direnovasi berlebihan bak 'Disney'.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN Travel, Amritsar Massacre merupakan monumen pembantaian di India yang dibangun untuk memperingati tragedi kelam di masa lampau. Monumen ini menjadi saksi terbunuhnya ratusan orang, mulai dari pria, wanita, dan juga anak-anak di India oleh tentara-tentara Inggris pada 1919 lalu.
Monumen pembantaian Jallianwala Bagh di Amritsar, India. Foto: NARINDER NANU / AFP
Namun, setelah direnovasi pada 28 Agustus 2021 lalu oleh Pemerintah India dan diresmikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi, monumen ini malah dikritik habis-habisan. Hal tersebut setelah Modi mengunggah video yang memperlihatkan renovasi baru dari monumen tersebut.
Selain dipugar, monumen tersebut ternyata diberi tambahan berupa pertunjukan suara dan cahaya.
"Itu (pertunjukan suara dan cahaya) akan menampilkan pembantaian mengerikan April 1919 dan menanamkan semangat rasa syukur dan hormat kepada para martir," cuit Modi.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelahnya, masyarakat India memprotes hal tersebut, karena dianggap berlebihan dan dinilai dapat menghapus esensi sejarah dari monumen itu. Banyak dari mereka yang mencibir monumen tersebut sebagai "Disneyfication" sejarah.

Renovasi Monumen Amritsar Massacre Tuai Kritik

Monumen pembantaian Jallianwala Bagh di Amritsar, India. Foto: NARINDER NANU / AFP
Kritikan tak hanya datang dari kalangan masyarakat tetapi juga para kritikus di India. Banyak dari mereka yang menganggap renovasi dari monumen yang dianggap sebagai pengingat kelamnya masa lalu tidak menghormati para keluarga korban.
"Hancur mendengar bahwa Jallianwala Bagh, situs Pembantaian Amritsar tahun 1919, telah diubah--yang berarti bahwa jejak terakhir dari peristiwa tersebut telah dihapus secara efektif-," ujar Kim A. Wagner, seorang profesor sejarah global dan kekaisaran di Queen Mary, University of London dan penulis "Amritsar 1919: An Empire or Fear and the Making of a Massacre,".
ADVERTISEMENT
Dalam unggahannya, Wagner juga membandingkan monumen Amritsar Massacre sebelum dan sesudah.
Monumen pembantaian Jallianwala Bagh di Amritsar, India. Foto: NARINDER NANU / AFP
Sebagai bagian dari perombakan, dinding lorong--yang dilewati tentara yang dipimpin Brigadir Jenderal Reginald Dyer--telah didekorasi dengan mural timbul yang menggambarkan mereka yang terjebak dalam kekerasan.
Kemudian, sebuah sumur di mana puluhan orang tewas setelah melompat untuk mencoba menyelamatkan diri, telah ditutupi dengan penghalang transparan.
Beberapa kritikus pun menyebut bahwa seharusnya monumen peringatan tidak serta-merta direnovasi dengan mengabaikan aspek sejarahnya.
"Museum Yahudi, Berlin adalah contoh utama dari kekuatan arsitektur untuk membangkitkan perasaan kenangan dan arsitektur tidak boleh selalu menghibur! Itu harus kontekstual," ujar kritikus lain.
Sementara itu, anggota partai politik oposisi di India juga menyayangkan renovasi tersebut. Rahul Gandhi, seorang anggota parlemen dari partai Kongres, oposisi utama Partai Bharatiya Janata Modi, turut merespons tweet Modi.
ADVERTISEMENT
"Hanya orang yang tidak tahu arti kemartiran yang dapat menghina para martir Jallianwala Bagh," tulis Gandhi.
Gandhi, yang merupakan putra mantan Perdana Menteri India Rajiv Gandhi, salah satu korban dalam tragedi itu juga memprotes renovasi tersebut.
"Saya adalah putra seorang martir, saya tidak akan mentolerir penghinaan para martir dengan cara apa pun," ujarnya.
Amritsar Massacre sendiri adalah monumen yang dibangun untuk memperingati tragedi pembantaian Jallianwala Bagh. Tragedi tersebut merupakan momen penting dalam gerakan pra-kemerdekaan India.
Pada 13 April 1919, pasukan Inggris menembak secara membabibuta pada protes damai ribuan orang tak bersenjata di Jallianwala Bagh, sebuah taman umum di kota Amritsar. Dalam tragedi kelam tersebut, tercatat sekitar 400 korban tewas dan ratusan lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)