Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mulai Tahun 1914, Ini Sejarah Munculnya Maskapai Penerbangan Komersial di Dunia
12 September 2022 7:01 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Saat ini di dunia penerbangan banyak maskapai komersial yang menorehkan nama mereka di sektor tersebut. Namun sebenarnya, bagaimana maskapai penerbangan komersial bisa muncul?
ADVERTISEMENT
Jadi, maskapai penerbangan komersial pertama di dunia lepas landas pada 1 Januari 1914. Pesawat tersebut terbang dari Dermaga Kota Santo Petersburg, Florida, menuju ke Tampa, Florida, yang jaraknya diperkirakan 27 km.
Maskapai penerbangan pertama di dunia ini gagasan dari Percival E. Fansler, yang merupakan seorang insinyur listrik. Saat itu dirinya meminta dukungan dari Thomas Benoist.
Thomas Benoist sendiri adalah produsen pesawat terbang awal yang menyediakan perahu udara (airboat). Airboat tersebut bernama Benoist Airboat Model XIV, no. 43.
Dilansir situs resmi IATA, Benoist Airboat adalah versi awal dari pesawat amfibi, mampu lepas landas dan mendarat di air. Pesawat amfibi dihadirkan karena St. Petersburg memiliki banyak air, tetapi tidak ada bandara. Airboat tersebut hanya berisi satu orang penumpang selain pilot.
ADVERTISEMENT
Benoist juga menyediakan pilotnya yang bernama Antony Habersack Jannus. Tony Jannus adalah pilot yang biasa melakukan uji coba pesawat untuk Benoist.
Setelah didukung pesawat dan pilot yang disediakan oleh Thomas Benoist, Fansler mencari dukungan lain, yaitu dari Manajer Dewan Perdagangan LA, Whitney, dan Wali Kota LA, Noel Mitchell.
Untuk lebih mematangkan lagi rencananya dalam pembuatan maskapai penerbangan baru, Fansler juga membutuhkan dukungan dari komunitas bisnis Santo Petersburg dan pemerintah kota.
Dia juga membutuhkan subsidi untuk membantu mengurangi risiko keuangan yang saat itu ditumpu oleh Tom Benoist. Fansler mengajukan proposalnya kepada Whitney dengan meminta 1.200 dolar Amerika atau setara dengan Rp 18 juta pada masanya.
Saat itu, Whitney menyarankan Fansler meminta ke Mitchell untuk membantu pendanaan. Hingga akhirnya, Mitchell menjanjikan seribu dolar Amerika atau setara dengan Rp 15 juta saat itu.
ADVERTISEMENT
Mitchell bahkan meminta pemerintah kota untuk membangun hanggar airboat di South Mole dari dermaga kota, di kaki Second Avenue Northeast.
Cerita Penerbangan Pertama Maskapai Komersial di Dunia
Setelah semua persiapan matang, tiba saatnya untuk menerbangkan airboat tersebut. Ada sekitar 3 ribu orang yang berkumpul untuk melihat penerbangan pertama maskapai ini.
Dalam lelang amal untuk mengundi tiket penerbangan pertama, mantan Wali Kota Santo Petersburg, Abe Pheil, menawarkan diri untuk menjadi penumpang pertama dan akan membayar 400 dolar Amerika atau setara Rp 6 juta.
Sebelum melakukan lepas landas, sebagai yang memiliki ide Percy Fansler pun memberi kata sambutan.
“Jalur airboat ke Tampa hanya akan menjadi cikal bakal aktivitas besar di sepanjang garis ini dalam waktu dekat. Apa yang tidak mungkin kemarin adalah pencapaian hari ini, sementara besok mengumumkan hal yang luar biasa," ucap Percy Fansler, dalam pidatonya.
Setelah Fansler memberikan kata sambutannya, Jannus kemudian lepas landas bersama satu-satunya penumpang, yaitu Abe Pheil, selama 23 menit, lalu mendarat di teluk.
ADVERTISEMENT
Mereka mendarat di Sungai Hillsborough di Tampa, dan ada lebih dari 3.500 orang yang menyambut kedatangan airboat tersebut, termasuk Wali Kota Tampa, Donald B. McKay.
Dalam minggu-minggu berikutnya, Jannus melakukan setidaknya dua penerbangan pulang pergi yang dijadwalkan secara rutin setiap hari, antara Santo Petersburg dan Tampa, mulai dari ham Swift hingga bundel Santo Petersburg Daily Times (sekarang Tampa Bay Times).
Saat itu, penumpang dipatok dengan biaya 5 dolar Amerika atau setara dengan Rp 75 ribu untuk sekali jalan, dan jika ada penumpang yang ingin membawa barang, ditambah dengan 5 dolar Amerika lagi per 100 pon-nya.
Ini tentu tidak murah, karena 5 dolar pada tahun 1914, disesuaikan dengan inflasi, mungkin jika dihitung itu bernilai 115 dolar Amerika pada tahun 2012.
ADVERTISEMENT
Sementara 5 dolar Amerika per perjalanan dinilai tinggi jika dibandingkan dengan biaya kereta api atau kapal uap. Biaya tersebut juga hampir tidak bisa menutupi biaya operasi.
"Saat ity ada sekitar 30 ribu turis di daerah tersebut dan saya yakin banyak dari mereka akan mendukung jalur airboat untuk menghemat waktu," kata Tom Benoist, saat ditanya bagaimana dia bisa menutupi biayanya dan menghasilkan keuntungan.
Akhirnya, saat musim turis mulai berkurang, maskapai penerbangan itu menghentikan operasi hariannya pada 31 Maret 1914. Maskapai melanjutkan untuk satu bulan ke depan dengan pengurangan jadwal dan penerbangan berdasarkan permintaan. Penerbangan terakhir mereka dilakukan pada 5 Mei 1914.