Museum Genosida Bosnia Izinkan Pengunjung Kirim Pesan Solidaritas ke Gaza

22 Februari 2024 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina yang melarikan diri ke utara berjalan melewati tank Israel selama gencatan senjatas Hamas dan Israel di jalan Salaheddine di distrik Zeitoun, Gaza pada 24 November 2023. Foto: MAHMUD HAMS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina yang melarikan diri ke utara berjalan melewati tank Israel selama gencatan senjatas Hamas dan Israel di jalan Salaheddine di distrik Zeitoun, Gaza pada 24 November 2023. Foto: MAHMUD HAMS / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perang Israel-Gaza yang belum ada tanda-tanda usai, membawa duka mendalam bagi warga dunia. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 28.985 warga Palestina yang meninggal dunia akibat perang tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk keprihatinan terhadap warga Palestina, Museum Kejahatan Terhadap Kemanusiaan dan Genosida di Ibu Kota Bosnia dan Herzegovina, Sarajevo, memberikan kesempatan pada pengunjung untuk mengirimkan pesan solidaritas kepada masyarakat Gaza.
Menurut seorang pejabat museum, ini adalah salah satu tempat wisata utama di negara tersebut yang mereka percayai, bahwa masyarakat Gaza menjadi sasaran kejahatan serupa dengan apa yang dilakukan terhadap masyarakat Muslim Bosnia.

Buat Ruang Khusus di Museum

Pihak manajemen museum membuat ruang khusus yang memperbolehkan pengunjung menulis pesan untuk mendukung rakyat Gaza. Adapun, pesan yang sering dituliskan adalah "Bebaskan Palestina", "Akhiri Genosida", dan "Gencatan senjata sekarang".
Kurator museum Belma Zulic, mengatakan kepada Anadolu bahwa manusia hanya belajar sedikit dari masa lalu.
ADVERTISEMENT
“Fakta sejarah tentang genosida dan serangan yang terjadi di Bosnia dan Herzegovina sekitar 30 tahun lalu yang ada di museum kami, dapat terlihat kemiripan yang serius antara yang terjadi di Gaza saat ini, dengan apa yang terjadi di Bosnia dan Herzegovina," kata Zulic, seperti dikutip dari Antara.
"Bosnia dan Herzegovina juga mengalami kesulitan seperti kekurangan pangan dan ketidakmungkinan menerima bantuan, serta dan dukungan kemanusiaan. Kami melihat situasi serupa,'' lanjutnya.
Ia mengatakan museum menginspirasi orang-orang untuk berupaya mengakhiri genosida.
"Kami sangat bangga museum kami menginspirasi orang-orang untuk mengakhiri genosida, menyerukan perdamaian, dan mengerti pentingnya perdamaian. Dunia harus menyadari perlunya melindungi warga sipil dan korban. Di ruangan itu, kami memiliki banyak pesan yang didedikasikan untuk Gaza," ujar Zulic.
ADVERTISEMENT
Zulic melanjutkan bahwa melihat perkembangannya, sangat sedikit yang dilakukan untuk mencegah terjadinya genosida di Gaza.
“Masih sedikit upaya yang dilakukan untuk mencegah genosida, pembersihan etnis, dan pelanggaran hak asasi manusia di Gaza. Apa yang ingin ditunjukkan museum kami melalui karya-karya ini adalah bahwa kita harus mengambil tindakan sebelum terlambat untuk menjamin perdamaian. Kita harus melindungi seluruh warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak,'' tambahnya.
Didirikan pada 2016, museum tersebut berisi barang-barang pribadi warga sipil yang menjadi sasaran berbagai bentuk penyiksaan dan genosida di kamp konsentrasi yang didirikan di berbagai kota di negara itu selama Perang Bosnia tahun 1992-1995.