Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Museum Ini Menyajikan Makanan Paling Menjijikkan dari Seluruh Dunia
18 Desember 2021 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Saat mengunjungi museum , kamu mungkin berekspektasi akan melihat benda-benda peninggalan sejarah, antik, dan keunikan lainnya. Tapi tahukah kamu kalau ada satu museum yang memamerkan makanan-makanan paling menjijikkan dari seluruh dunia?
ADVERTISEMENT
Di Museum of Disgusting Food, semua masakan dunia terwakili. Setiap pameran dianggap sebagai makanan lezat di suatu tempat, tetapi menurut banyak orang yang tidak terbiasa dianggap menjijikkan.
Perihal selera makanan tentu bersifat subjektif. Lalu bagaimana pengelola museum ini menilai suatu makanan menjijikkan atau tidak?
Dilansir Los Angeles Times, West, salah satu pengelola museum mengakui dilema itu. Di pintu masuk museum ini tertulis, “Menjijikkan adalah budaya. Kita menyukai makanan yang tumbuh bersama kita. 200 tahun yang lalu, lobster sangat tidak diinginkan, sehingga hanya diberikan kepada tahanan dan budak. Hari ini, lobster adalah kemewahan yang lezat.”
ADVERTISEMENT
Lalu di bawahnya tertulis daftar kategori menjijikkan, seperti seksual, mutilasi, dan deformitas. Makanan yang dipamerkan, dijejerkan di atas meja panjang dalam satu ruangan besar, lalu dikelompokkan berdasarkan wilayah asalnya.
Mungkin banyak yang akan membayangkan bentuk makanan yang aneh, aroma yang menusuk hidung, dan rasa yang tidak enak saat mengunjungi museum ini. Jenis makanan yang seperti itu memang ada. Tapi, ada juga makanan yang disukai dan dikonsumsi banyak orang di dunia, seperti root beer dan camilan Pop Tarts.
Makanan dianggap menjijikkan lainnya yang dipajang di museum ini antara lain daging anjing, kepala kelinci, tubuh kelelawar, penis banteng, jus asinan kubis, dan lain-lain.
Untuk masuk ke museum ini, tarifnya beragam. Orang dewasa dikenakan biaya Rp 237 ribu, serta anak-anak dikenakan biaya Rp 79 ribu dan harus didampingi orang tua.
ADVERTISEMENT
Penulis: Cindy Rebecca