Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Mutangi, Jerapah Tertua di Dunia Mati pada Usia 31 Tahun
8 Desember 2021 18:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Ilustrasi Jerapah Foto: Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1602828353/xfigorgaadoecxnvbsdc.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kebun Binatang Taronga Western Plains mengumumkan berita buruk itu hanya beberapa minggu setelah Mutangi berusia 31 tahun.
Mutangi yang lahir pada tahun 1990 merupakan anak jerapah pertama yang lahir di kebun binatang tersebut. Sejak saat itu, Mutangi melahirkan 12 ekor anak jerapah, sehingga hingga akhir hayatnya Mutangi memiliki 61 keturunan.
Dua anak betina Mutangi masih berada di kebun binatang Taronga, sementara anak-anak lainnya dikirim ke kandang lain di sekitar Australia dan Selandia Baru.
Pawang Mutangi, Bobby-Jo Vial, mengungkapkan bahwa jerapah itu memiliki banyak karakter yang sulit ditebak.
"Dia cukup nakal dan dia selalu siap untuk tantangan," kata Bobby-Jo Vial, seperti dikutip dari The Sun pada Rabu (8/12).
Kebun Binatang Taronga mengunggah kata perpisahan untuk Mutangi di situs web mereka.
Saat Hari Jerapah Sedunia, pada bulan Juni 2021 lalu, pawang Bobby-Jo, mengatakan bekerja dengan Mutangi adalah sesuatu hak yang sangat istimewa. Ijuga menyebut hubungannya dengan Mutangi sudah terjalin dengan sangat baik.
ADVERTISEMENT
"Ini hubungan transaksional, bukan berdasarkan makanan, tapi juga kepercayaan. Menjadi pawang butuh waktu lama untuk mendapatkan kepercayaan jerapah," tambah Bobby-Jo
Harapan hidup jerapah di alam liar adalah sekitar 25 tahun, tetapi bisa lebih lama untuk hewan yang hidup di penangkaran.