Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Nepal Akan Naikkan Biaya Izin Pendakian Gunung Everest Jadi Rp 243 Juta
27 Januari 2025 9:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Traveler yang berencana untuk mendaki Gunung Everest tampaknya harus menyiapkan bujet lebih. Sebab, Nepal berencana menaikkan biaya izin untuk mendaki Gunung Everest lebih dari 35 persen.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN Travel, kenaikan ini membuat traveler harus merasakan biaya yang lebih mahal untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Pendapatan dari biaya izin pendakian dan pengeluaran lain yang dilakukan oleh pendaki asing, merupakan sumber pendapatan dan lapangan kerja utama bagi Nepal.
Nantinya, biaya izin mendaki Gunung Everest direncanakan akan naik menjadi 15 ribu dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 243 juta. Hal ini membuat biaya tersebut naik sebesar 36 persen, dari sebelumnya sebesar 11 ribu dolar AS atau sekitar Rp 178 juta, yang telah berlaku hampir satu dekade.
"Royalti (biaya izin) belum ditinjau untuk waktu yang lama. Kami telah memperbaruinya sekarang," ujar Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Nepal, Narayan Prasad Regmi.
ADVERTISEMENT
Tarif baru ini akan berlaku mulai September mendatang, dan berlaku untuk musim pendakian populer, yaitu April-Mei. Di musim tersebut, para pendaki akan mendaki melalui rute standar South East Ridge, atau rute South Co, yang dirintis oleh warga Selandia Baru Sir Edmud Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay pada tahun 1953.
Biaya izin pendakian untuk musim September-November yang kurang populer, dan Desember-Februari yang jarang didaki juga akan naik sebesar 36 persen. Nantinya, pendaki dikenakan biaya sebesar 7.500 dolar AS atau sekitar Rp 121 juta untuk musim September-November, dan 3.750 dolar AS atau sekitar Rp 60 juta untuk musim Desember-Februari.
Beberapa penyelenggara ekspedisi mengatakan bahwa kenaikan tersebut telah dibahas sejak tahun lalu, dan tidak mungkin membuat pendaki patah semangat. Apalagi, hanya sekitar 300 izin pendakian Gunung Everest yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah memperkirakan kenaikan biaya izin ini," kata Lukas Furtenbach, penyelenggara ekspedisi yang berbasis di Austria, Furtenbach Adventures.
"Saya yakin dana tambahan itu akan digunakan untuk melindungi lingkungan, dan meningkatkan keselamatan di Everest," lanjutnya.
Sementara itu, ratusan pendaki mencoba mendaki Gunung Everest dan beberapa puncak Himalaya lainnya setiap tahunnya.
Nepal sendiri sering dikritik oleh para ahli pendakian gunung, karena mengizinkan terlalu banyak pendaki di Everest. Pemerintah juga tidak melakukan banyak hal untuk menjaga kebersihan atau memastikan keselamatan pendaki.
Menanggapi hal tersebut, Regmi mengatakan bahwa kampanye pembersihan diselenggarakan untuk mengumpulkan sampah dan pemasangan tali, serta tindakan keselamatan lainnya dilakukan secara teratur.
Di sisi lain, para pendaki yang kembali dari Everest mengatakan bahwa gunung tersebut menjadi semakin kering dan berbatu, dengan lebih sedikit salju atau curah hujan. Menurut para ahli, hal ini dapat disebabkan oleh pemanasan global atau perubahan lingkungan lainnya.
ADVERTISEMENT